%0 Thesis %9 Skripsi %A Agus Himawan, NIM.: 95352397 %B FAKULTAS SYARI’AH %D 2000 %F digilib:73823 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Nafkah, KHI, Kedudukan Suami Isteri, Pembebasan Nafkah, Fiqh %P 103 %T STUDI TENTANG PEMBEBASAN KEWAJIBAN NAFKAH TERHADAP KEDUDUKAN SUAMI ISTRI DALAM KHI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73823/ %X Skripsi ini membahas persoalan ketika suami tidak melaksanakan kewajiban nafkah, baik karena sebab seperti sakit, lumpuh, atau ketidakmampuan fisik/finansial, termasuk suami yang ditinggal istri bekerja di luar negeri sebagai TKW sementara ia tinggal di rumah, dan apakah istri dapat menanggung kebutuhan dan nafkah suami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan dasar argumentasi dari Al-Qur'an dan Hadis, serta pendapat ulama, tentang pembebasan kewajiban nafkah dan implikasinya terhadap kedudukan suami-istri. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), menggunakan metode analisis deduktif dan induktif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan normatif dengan mendasarkan pada Al-Qur'an dan Hadis, kaidah-kaidah usuliah dan fiqhiyyah, serta penafsiran para pakar hukum Islam. Hasil penelitian secara implisit menyimpulkan bahwa KHI membolehkan pembebasan kewajiban suami terhadap istrinya jika suami tidak mampu memberi nafkah, dengan cara pembebasan dari pihak istri kepada suami (pasal 80 ayat (6)), yang diqiyaskan pada pembebasan karena mengadakan giliran bagi suami terhadap istrinya. Dalam hal harta suami tidak ada, maka istri dapat ikut membantu untuk melunasi nafkah. Implikasi hukum terhadap kedudukan suami-istri menunjukkan bahwa jika alasan fungsional kepemimpinan suami tidak dijalankan (karena ketidakmampuan), kepemimpinan suami akan gugur, meskipun secara kodrati alamiah ia tetap memiliki keunggulan fisik dan biologis. %Z Drs. Kamsi, M.A. dan Drs. Ahmad Pattiroy, M.A. I - Digitalisasi