%A NIM.: 20105020028 Mohammad Zidan Ikromi Khoirol Anam %O Dr. Ahmad Salehudin, S.Th.I., M.A. %T POTRET KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM WAR TAKJIL DI PLATFORM TIKTOK PADA BULAN RAMADHAN 2024 %X Fenomena War Takjil yang muncul selama Ramadhan 2024 menjadi salah satu peristiwa sosial yang menarik perhatian. War Takjil merupakan bentuk perkembangan dari tradisi berburu takjil yang telah lama menjadi bagian dari kebiasaan umat Muslim selama bulan puasa. Namun, yang membuat fenomena ini semakin menarik pada tahun 2024 adalah keterlibatan umat Non-Muslim dalam aktivitas ini. Urgensi penelitian ini terletak pada upaya untuk memahami potret kerukunan umat beragama dalam fenomena War Takjil serta bagaimana aktivitas ini dapat membentuk model kerukunan baru dalam interaksi sosial lintas agama. Untuk menjawab permasalahan penelitian, studi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pendekatan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interpretasi Clifford Geertz, yang bertujuan untuk menemukan makna mendalam di balik suatu tradisi atau kebudayaan. Dalam konteks War Takjil, teori ini membantu memahami makna simbolik, termasuk bagaimana interaksi antara umat Muslim dan Non-Muslim dalam kegiatan War Takjil dapat mencerminkan nilai-nilai kerukunan, keharmonisan, dan solidaritas sosial di tengah masyarakat plural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam War Takjil terdapat berbagai simbol yang dapat ditafsirkan. Fenomena ini tidak sekadar mencerminkan budaya konsumtif, tetapi juga merupakan bentuk interaksi aktif yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Semakin kuatnya partisipasi masyarakat dari berbagai latar belakang, fenomena ini berpotensi menjadi media baru dalam membangun harmoni sosial yang tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi juga menyentuh aspek budaya, solidaritas, dan nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat plural di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan interpretatif dan mengacu pada indikator kerukunan, ditemukan bahwa War Takjil menjadi representasi dari harmoni sosial. Respon yang muncul dari masyarakat baik Muslim maupun Non-Muslim menunjukkan bahwa fenomena ini dapat dipahami sebagai model baru dalam kerukunan. Kata Kunci: Kerukunan, War Takjil, Interpretasi. %K Kerukunan, War Takjil, Interpretasi. %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib73940