%0 Thesis %9 Skripsi %A Imam Chanfi, NIM.: 90220890 %B FAKULTAS DAKWAH %D 1997 %F digilib:73953 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Jama'ah Lailatul-Ijtima', Keluarga Migran, Dakwah, Masalah Sosial %P 115 %T LATAR BELAKANG BERDIRINYA JAMAAH LAILATUL IJTIMA’ DAN PERANANNYA TERHADAP KELUARGA MIGRAN DI DESA SUMURBER, JAWA TIMUR %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73953/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan keluarga migran yang melatarbelakangi berdirinya Jama'ah Lailatul-Ijtima' di Desa Sumurber, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur; mendeskripsikan peranannya terhadap keluarga migran yang ditinggal di desa; dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Lailatul Ijtima' Sumurber serta cara-cara mereka mengambil langkah pemecahannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan mencakup dokumen, pejabat pemerintahan setempat, pengelola, dan anggota Jama'ah Lailatul-Ijtima'. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menelaah kembali, menghitung ulang atau membandingkan antara dokumen, situasi, serta penjelasan-penjelasan, mengkategorisasikan data secara mensistematisir, dan memberikan tanggapan (observer comment) seperlunya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hal-hal yang melatarbelakangi berdirinya Lailatul Ijtima' Sumurber adalah masalah-masalah sosial yang muncul akibat dari semakin maraknya warga desa migrasi ke Malaysia. Masalah yang muncul di antaranya adalah ketidakutuhan keluarga dan merosotnya minat melanjutkan pendidikan. Jama'ah Lailatul-Ijtima' di Sumurber merupakan kegiatan rutin Nahdliyyin yang berisikan Istighotsahan, membaca surat Yasin dan Tahlilan, serta pengajian keagamaan atau kegiatan keagamaan lain yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Kegiatan-kegiatan Lailatul Ijtima' Sumurber memfokuskan pada kalangan ibu-ibu, terutama para istri migran, dan berhasil mengurangi kecemasan yang dialami para istri migran, namun penanganan khusus untuk pemuda masih belum maksimal. %Z Drs. H. Nasruddin Harahap, S.U. dan Drs. Afif Rifa'i, M.S.- Digitalisasi