%0 Thesis %9 Skripsi %A Ikhwati Khusna Sabila, NIM.: 21102050034 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2025 %F digilib:74006 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Pengembangan Komunitas, Eduwisata Sosial, Panti Asuhan, Disabilitas %P 159 %T PENGEMBANGAN EDUWISATA SOSIAL DI PANTI ASUHAN DISABILITAS BINA SIWI YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74006/ %X Sebagai organisasi nirlaba, yayasan panti sosial nonpemerintah memiliki sumber pendanaan yang berasal dari sumbangan donatur dengan ketidakpastian besaran dana yang diperoleh yang bersifat tetap bahkan insidentil. Ketidakpastian pendanaan menjadi permasalahan bagi kondisi finansial panti dalam jangka panjang karena dibutuhkan biaya yang tidak sedikit serta berkesinambungan. Pendanaan terbatas, mendorong panti sosial untuk melaksanakan aktivitas ekonomi untuk mendukung kemandirian finansial. Usaha ekonomi dilakukan oleh Panti Asuhan Disabilitas Bina Siwi yang merupakan salah satu panti swasta di Kabupaten Bantul. Namun, kajian terdahulu menyebutkan bahwa terdapat hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi di Panti Asuhan An-Nuur Kediri, yaitu kurangnya upaya penumbuhan kesadaran kewirausahaan. Oleh karena itu, penelitian ini hadir untuk mengkaji pelaksanaan pengembangan eduwisata sosial sebagai bentuk kewirausahaan di Panti Asuhan Disabilitas Bina Siwi Yogyakarta. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menelaah aspek-aspek pelaksanaan pengembangan secara mendalam melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis penelitian ini berdasarkan teori community development yang dikembangkan oleh Jim Ife dan Tesoriero, yang mencakup tiga aspek, yaitu peningkatan kesadaran, partisipasi, dan langkah pengembangan dari komunitas sasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa aspek yang belum sesuai dengan teori tersebut sehingga program belum menunjukkan keberlanjutan. Ketidaksesuaian terlihat pada peningkatan kesadaran yang belum optimal karena minimnya alokasi waktu pelaksanaan serta belum menjangkau komunitas sasaran secara keseluruhan. Meskipun pada aspek partisipasi telah melalui pendekatan bottom-up, hal tersebut belum sepenuhnya mendukung keberlanjutan program secara mandiri. Mindset ketergantungan terhadap donasi menjadi hambatan dalam melakukan langkah pengembangan secara mandiri. Pola pikir ini muncul akibat peningkatan kesadaran yang terbilang singkat dan kurang inklusif pada seluruh lini komunitas sasaran. Kata kunci: Pengembangan Komunitas, Eduwisata Sosial, Panti Asuhan, Disabilitas %Z Dr. Aryan Torrido, S.E., M.Si.