%0 Thesis %9 Skripsi %A Diyas Fitrotul Hummah, NIM.: 21102050056 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2025 %F digilib:74011 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K lansia, kesehatan mental, day care, kesejahteraan psikososial, komunitas, teori aktivitas, teori sistem %P 106 %T PERAN DAY CARE LANSIA ‘AISYIYAH CONDONGCATUR, SLEMAN, YOGYAKARTA DALAM MENJAGA KESEHATAN MENTAL LANSIA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74011/ %X Penelitian ini berjudul “Upaya Day Care Lansia ‘Aisyiyah Condongcatur, Sleman dalam Menjaga Kesehatan Mental Lansia”. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya kesehatan mental sebagai penentu kualitas hidup lansia, yang kerap kali terabaikan dibandingkan aspek fisik. Lansia sering menghadapi tantangan psikososial, seperti kesepian, kehilangan pasangan, maupun keterbatasan fisik, yang berpotensi menurunkan kesehatan mental mereka. Day Care Lansia ‘Aisyiyah Condongcatur (DCLA) hadir sebagai lembaga berbasis komunitas yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup lansia melalui kegiatan sosial, spiritual, fisik, dan psikologis yang terstruktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya DCLA dalam menjaga kesehatan mental lansia serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari lima lansia peserta aktif DCLA yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta dokumentasi, dengan validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber dan metode. Analisis data dilakukan menggunakan model Miles & Huberman melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. xi Hasil penelitian menunjukkan bahwa DCLA berperan penting dalam menjaga kesehatan mental lansia melalui program-program seperti Senior School, Pesantren Lansia, kesenian angklung, pengajian, senam, serta evaluasi pre-test dan post-test. Kegiatan tersebut berdampak positif dalam mengurangi rasa kesepian, meningkatkan kepercayaan diri, memperkuat ketahanan spiritual, serta membangun rutinitas bermakna bagi lansia. Hambatan yang ditemui mencakup keterbatasan sumber daya manusia, sarana prasarana, kondisi fisik lansia yang menurun, serta minimnya dukungan keluarga. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa DCLA berfungsi tidak hanya sebagai pusat aktivitas lansia, tetapi juga sebagai ruang pemulihan psikososial yang mampu memberikan dukungan sosial dan spiritual, sehingga kualitas hidup lansia dapat meningkat. Penelitian ini sekaligus menegaskan relevansi teori Aktivitas, Teori Rekonstruksi Sosial, dan Teori Sistem dalam menjelaskan peran lembaga komunitas dalam menjaga kesehatan mental lansia. Kata kunci: lansia, kesehatan mental, day care, kesejahteraan psikososial, komunitas, teori aktivitas, teori sistem. %Z Siti Solechah, S.Sos.I., M.Si.