@phdthesis{digilib74043, month = {July}, title = {GEREJA KATOLIK MARIA ASSUMTA BABARSARI CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 93521351 Siti Nurul Hidayah}, year = {1998}, note = {Dra. Nafilah Adullah - Digitalisasi}, keywords = {Gereja Katolik; sosial budaya}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74043/}, abstract = {Tujuan gereja bagi wnat Katolik adalah pekabaran Injil,lmtuk kedamaian individu dan masyarakat,maka tidak bisa dibantah lagi bahwa ajarannya harus dapat menjadi pedoman manusia dalam kehidupannya. Salah satu dari lima agama yang berkembang di Indonesia adalah Agama Katolik. Agama ini dalam menghimpun persekutuan umat Kristus membangun gereja. Dalam ha! ini penulis melakukan penelitian di Gereja Katolik Maria Assumpta Babarsari Caturtunggal Depok Sleman. Desa Caturtunggal dipimpin oleh kepala desa, dan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh sekretaris desa,kepala dusun,kepala urusan pembangunan,kepala urusan pemerintahan,kepala urusa.n umwn, dan kepala urusan kesejal1teraan dengan dibantu para staf. Wilayah Desa Caturtunggal terbagi menjadi 20 dusw1 da.n masing-masing dusun dikepalai oleh kepala dusW1. Mata pencal1arian penduduk di wilayah ini adalah wiraswasta, karyawan,baik swasta maupwi negeri, pertukangan, pensiunan, petani, buruh tani, dan lain-lain. Di Desa Caturtunggal twnbuh lima agama besar,dan agama Katolik cukup berkembang di wilayah ini. Sebagai bukti banyaknya gereja berdiri di wilayah ini dan salah satunya adalah Gereja Katolik Maria Assurnpta Babarsari. Gereja ini diresrnikan o{$\backslash$}eh Bupati Kepala Daeral1 Tingkat II Sleman pada tanggal 15 Agustus 1998. Struktur organisasi Gereja Katolik Maria Asswnpta berbentuk Hierarki yaitu: Paus, Uskup, Vikep, dan Pastur Paroki. Hierarki adalah pemangku-pemangku kekuasaan suci atau lebih tepat disebut tugas pelayanan wituk membangun wnat berirnan secara rohani supaya setiap wnat berirnan sedapat-dapatnya berpartisipasi dalam seluru.h kehidupan gereja. Aci.apun aktivitas yang dilakukan oleh Gereja Katolik Maria Assumpta Babarsari adalal1 aktivitas keagamaan yang meliputi: Liturgi, Sakramen, Pembahasan Alkitab, Pendalaman Iman, dan Pekabaran Injil. Gereja ini juga melakukan aktivitas lain yaitu akivitas sosial, pendidikan, dan budaya. Faktor pendukung dalam melaksanakan aktivitas gereja antara lain terbentuknya rasa kebersamaan, fasilitas yang memadai juga tersedianya dana yang mencukupi dan peran pastor dalam memberikan pengetahuan kepada jemaat. Ada.pun yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan aktivitas adalal1 kurangnya minat untuk menjalankan ajaran agama dan adanya warga yang sibuk bekerja sehingga kurang mempWlyai waktu dalam mengikuti aktivitas gereJa.} }