relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74099/ title: HELLENISME DAN PEMIKIRAN ISLAM MASA ABBASIYAH (750-950 M): Domestikasi dan Formalisasi Hukum Islam creator: Sumarjoko, NIM.: 19300012009 subject: Islam dan Pemikiran description: Studi Hellenisme dan pengaruhnya terhadap pemikiran Islam telah menuai perdebatan. Secara umum, peneliti Orientalis mengabstraksikan Hellenisme memberikan dampak dalam pemikiran Islam. Sebaliknya hasil penelitian ahli studi Islam di kalangan Muslim menolaknya. Kontra abstraksi ini menimbulkan kegelisahan akademik sekaligus memberikan peluang peneliti untuk memperdebatkan ulang tentang relasi awal Hellenisme dengan Islam, dan mempertajam pada aspek domestikasi serta formalisasi pada pemikiran hukum Islam. Hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan historis-filosofis ini menjelaskan interaksi Hellenisme dengan Arab pra Islam yang terjalin melalui para penguasa Yunani setelah Alexander Agung. Proses interaksi secara terus menerus membentuk relasi kebudayaan yang mengantarkan transformasi gagasan-gagasan Hellenisme ke dalam pemikiran Islam. Transformasi unsur-unsur kebudayaan Hellenisme ini terjadi melalui dua jalur pemetaan. Pertama, transformasi secara tidak langsung melibatkan relasi panjang terhadap kesatuan unsur kebudayaan Hellenisme di wilayah lingkar Mediterania dan daratan Mesopotamia pada masa pra-Islam. Transformasi tersebut merupakan proses alamiah melalui ekspansi kekuasaan militer, diplomasi, perdagangan, dan proses kegiatan akademik di kota-kota bekas kekuasaan Yunani yang mengakumulasi semua unsur budaya asing dan lokal sebagai kultur sosial baru. Kedua, Transformasi secara langsung sebagai konsekuensi logis kegiatan intelektual atas penerjemahan buku-buku Hellenisme sejak akhir masa Ummayah hingga awal Abbasiyah yang mendukung kegiatan akademik dengan melibatkan pemikir Muslim dan ulama. Akhirnya terbentuk hubungan Hellenisme dengan Islam yang bersifat paradoks dan komplementer. Hubungan paradok tercermin dalam gerakan kaum Sunni kalangan Hanabilah dan mazhab Zhahiriyah yang menolak unsur-unsur kebudayaan Hellenisme, baik filsafat ataupun logika dalam pemikiran Islam. Gerakan ini mencapai titik cemerlang setelah naiknya Khalifah al- Mutawakkil tahun 847 Masehi hingga pada saat mazhab hukum Hanabilah berafiliasi dengan teologi Asy’ariyah dalam bentuk sempurnanya sebagai mazhab Sunni. Adapun hubungan budaya Hellenisme dengan Islam secara komplementer menghasilkan domestikasi filsafat, dan logika dalam bentuk praktisnya sebagai instrumen penting dalam perumusan hukum Islam. Pertama, domestikasi konsep filosofis “kausalitas” sebagai “causa legis” dasar ta’līl terhadap al-Qiyās. Kedua, sistem berpikir deduktif dalam al- Qiyās al-Mantiqī sebagai logika berpikir secara konklusif. Ketiga sistem berpikir induktif (istiqrā’ naqishāh) dalam generalisasi hukum (al-Qawāid al-Fiqhiyāh) yang diterima secara umum. Adapun diantara bentuk formalnya terwujud dalam ruknu al-Qiyās. Implikasi domestikasi dan formalisasi budaya Hellenisme dalam pemikiran hukum Islam telah mengantarkan terjadinya transformasi metodologis dari metode bayānī ke arah burhānī sebagai puncak tertinggi pencapaian ra’yu dalam penalaran hukum Islam. Formalisasi hukum tersebut dapat diaplikasikan oleh ahli hukum dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hukum secara adaptif, rasional dan sesuai dengan konteks peradaban. date: 2025-07-25 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74099/1/19300012009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA%20%281%29.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74099/2/19300012009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR%20%281%29.pdf identifier: Sumarjoko, NIM.: 19300012009 (2025) HELLENISME DAN PEMIKIRAN ISLAM MASA ABBASIYAH (750-950 M): Domestikasi dan Formalisasi Hukum Islam. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.