@mastersthesis{digilib74144, month = {August}, title = {HUBUNGAN KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SD TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 23204091027 Fitri Balqis Khusnul Khotimah}, year = {2025}, note = {Prof. Dr. Imam Machali, S.Pd.I, M.Pd.}, keywords = {kepemimpinan visioner; budaya sekolah; implementasi Kurikulum Merdeka}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74144/}, abstract = {Perubahan paradigma pendidikan di Indonesia melalui penerapan Kurikulum Merdeka menuntut sekolah memiliki kepemimpinan visioner dan budaya sekolah yang kondusif untuk memastikan implementasi berjalan optimal. Kepemimpinan visioner berperan membentuk arah strategis dan menginspirasi perubahan, sedangkan budaya sekolah menjadi landasan perilaku kolektif yang mendukung inovasi pembelajaran. Sinergi keduanya diyakini menjadi faktor kunci keberhasilan implementasi kurikulum. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan menguji hubungan kepemimpinan visioner kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka, baik secara parsial maupun simultan. Fokus penelitian meliputi: (1) hubungan kepemimpinan visioner terhadap keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka, (2) hubungan budaya sekolah terhadap keberhasilan implementasi, dan (3) hubungan simultan keduanya terhadap keberhasilan implementasi. Data primer diperoleh dari 20 guru dan 45 wali murid menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen sekolah. Analisis dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi berganda dengan bantuan SPSS 27. Hasil uji korelasi menunjukkan kepemimpinan visioner memiliki hubungan sangat kuat dan signifikan dengan keberhasilan implementasi (r = 0,851; p = 0,000), begitu pula budaya sekolah (r = 0,902; p = 0,000). Hasil regresi berganda menunjukkan secara simultan keduanya berhubungan sangat kuat dan signifikan (R = 0,979; p = 0,000) dengan kontribusi 95,8\% terhadap keberhasilan implementasi, sedangkan 4,2\% dipengaruhi faktor lain. Temuan ini sejalan dengan teori kepemimpinan visioner Nanus yang menegaskan pentingnya visi yang jelas, kemampuan menginspirasi, dan iklim yang mendukung perubahan, serta teori budaya organisasi Schein yang memandang budaya sebagai pola asumsi dasar yang membentuk perilaku dan interaksi anggota organisasi. Kolaborasi antara kepemimpinan visioner dan budaya sekolah yang positif menciptakan sinergi kuat dalam mendukung keberhasilan transformasi pendidikan melalui Kurikulum Merdeka.} }