@phdthesis{digilib74151, month = {August}, title = {GAMBARAN KONSEP DIRI MENURUT TEORI MORRIS ROSENBERG (1979) PADA WANITA DEWASA AWAL FATHERLESS KARENA PERCERAIAN ORANG TUA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21107010066 Puput Meyliana}, year = {2025}, note = {Rita Setyani Hadi Sukirno, M.Psi.}, keywords = {Wanita dewasa awal, Fatherless, Konsep Diri}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74151/}, abstract = {Kehadiran figur ayah memiliki peran penting dalam perkembangan psikologis anak, terutama dalam pembentukan konsep diri. Namun, tidak semua individu memiliki kesempatan untuk tumbuh bersama sosok ayah, seperti yang dialami oleh anak-anak dari keluarga bercerai. Kondisi fatherless, khususnya yang terjadi akibat perceraian orang tua, dapat berdampak jangka panjang terhadap pembentukan konsep diri terutama saat individu memasuki tahap dewasa awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri menurut teori Morris Rosenberg (1979) pada wanita dewasa awal fatherless karena perceraian orang tua. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara semi-terstruktur dan observasi. Informan dari penelitian ini terdiri dari empat orang wanita dewasa awal yang memiliki kriteria sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kriteria informan yang terlibat dalam penelitian ini yaitu: 1) Perempuan, 2) Berusia 18 sampai 25 tahun, 3) Orang tua mengalami perceraian saat usianya kanak-kanak, 4) Setelah perceraian tidak diasuh oleh ayah. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik porposive sampling dimana informan akan disaring berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konsep diri wanita dewasa awal yang mengalami kondisi fatherless akibat perceraian orang tua terbentuk melalui proses yang kompleks dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil, lingkungan sosial, serta makna pribadi yang mereka kembangkan. Ketidakhadiran figur ayah dapat menjadi hambatan dalam membentuk identitas yang jelas, harga diri yang sehat, dan hubungan interpersonal yang aman. Namun, keberadaan support system seperti ibu, teman dekat, atau pengalaman positif di luar keluarga dapat menjadi faktor protektif yang membantu individu berkembang secara psikologis. Kata Kunci: Wanita dewasa awal, Fatherless, Konsep Diri} }