%A NIM.: 21106010071 Yun Lu’lu’ul Jinan %O Sri Istiyarti Uswatun Khasanah, M. Si. %T PERBANDINGAN PERHITUNGAN CADANGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN METODE GROSS PREMIUM VALUE (GPV) MELALUI PENDEKATAN TABEL MORTALITAS INDONESIA III DAN IV %X Perhitungan cadangan premi sangat penting bagi perusahaan asuransi untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup guna membayar klaim di masa depan dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Tanpa perhitungan yang akurat, perusahaan asuransi berisiko menghadapi kekurangan dana dalam memenuhi kewajiban klaim, yang dapat mempengaruhi kelangsungan operasionalnya. Oleh karena itu, metode GPV digunakan untuk menghitung cadangan premi dengan mempertimbangkan aliran masuk (inflow) dan keluar (outflow) selama masa kontrak asuransi. Metode Gross Premium Value (GPV) adalah metode prospektif dalam menghitung cadangan premi yang memperhitungkan premi kotor, manfaat asuransi, dan biaya administrasi, memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kewajiban perusahaan asuransi. Penelitian ini mengkaji perhitungan cadangan premi asuransi jiwa dwiguna pada Manulife Indonesia dengan membandingkan Tabel Mortalitas Indonesia III (2011) dan Tabel Mortalitas Indonesia IV (2019) untuk usia masuk 25, 30, dan 35 tahun dengan masa pertanggungan 10, 15, dan 20 tahun. Tabel Mortalitas Indonesia (TMI) mempengaruhi perhitungan ini karena data mortalitas yang digunakan berperan penting dalam menentukan tingkat kematian yang mempengaruhi estimasi cadangan premi. Oleh karena itu, dengan membandingkan kedua tabel ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah pembaruan data mortalitas memberikan dampak yang cukup signifikan dalam perencanaan cadangan premi dan keputusan finansial perusahaan asuransi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara TMI 2011 dan TMI 2019 dalam perhitungan cadangan premi relatif kecil, dengan TMI 2019 menghasilkan cadangan yang sedikit lebih tinggi, terutama pada kontrak jangka pendek. Sebagai contoh, pada usia 25 tahun dengan masa 10 tahun, GPV akhir tahun ke-5 tercatat Rp157.721.745 (TMI 2011) dan Rp157.888.765 (TMI 2019); pada usia 30 tahun masing-masing Rp158.703.418 dan Rp159.330.786; sedangkan pada usia 35 tahun Rp161.699.971 dan Rp162.422.441. Dengan demikian, meskipun TMI 2011 masih digunakan oleh beberapa perusahaan, TMI 2019 menghasilkan cadangan sedikit lebih tinggi, sehingga lebih sesuai dengan kondisi mortalitas sekarang, khususnya untuk produk asuransi yang lebih berfokus pada usia produktif dan masa pertanggungan yang lebih pendek. %K Asuransi Jiwa Dwiguna; Cadangan Premi; Gross Premium Value; Tabel Mortalitas %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib74199