eprintid: 74222 rev_number: 28 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/07/42/22 datestamp: 2025-11-10 01:53:55 lastmod: 2025-12-02 07:39:06 status_changed: 2025-12-02 07:39:06 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Bayu Rahman, NIM.: 20105030118 title: PENAFSIRAN GULUL SEBAGAI KORUPSI (STUDI KOMPARATIF TAFSIR JAMI AL-BAYAN ‘AN TA’WIL AY AL-QUR’AN DAN TAFSIR ALMISBAH) ispublished: pub subjects: 297.1226 divisions: jur_ial full_text_status: restricted keywords: korupsi; Gulul; QS Ali Imran ayat 161; Ibnu Jarīr Ath-Ṭabari note: Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag. abstract: Korupsi merupakan penyakit sosial yang sangat merusak tatanan kehidupan masyarakat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Fenomena penyalahgunaan amanah oleh pejabat publik telah menimbulkan dampak buruk terhadap kepercayaan masyarakat, keadilan sosial, dan stabilitas politik. Studi ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran gulūl dalam QS Ali Imran ayat 161 sebagai bentuk korupsi menurut dua sumber utama, yaitu Tafsir Jāmi’ al-Bayān ‘an Ta’wīl Āy al-Qur’ān karya Ibnu Jarīr Ath-Ṭabarī dan Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif yang difokuskan pada analisis penafsiran gulūl sebagai Korupsi dalam Tafsir Jāmi’ al- Bayān ‘an Ta’wīl Āy al-Qur’ān karya Ibnu Jarīr Ath-Ṭabarī dan Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab sebagai sumber primer. Sumber sekunder berupa buku, artikel, dan karya ilmiah lain yang relevan. Data dikumpulkan melalui telaah literatur guna mengidentifikasi perbedaan metode, pendekatan, dan corak penafsiran masing-masing mufasir, sehingga ditemukan perbedaan hasil penafsiran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua mufassir sepakat bahwa gulūl adalah pengkhianatan amanah berupa pengambilan harta secara tidak sah. Ibnu Jarīr Ath-Ṭabarī menekankan konteks harta rampasan perang, sedangkan Quraish Shihab memperluas maknanya menjadi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan modern. Implikasi dari penafsiran ini adalah pentingnya integritas, kejujuran, serta kesadaran moral dan spiritual dalam pengelolaan harta publik untuk mencegah korupsi dan menjaga keadilan sosial-politik. Penelitian ini juga menekankan perlunya reinterpretasi makna gulūl agar relevan dengan kondisi sekarang, serta pentingnya pendidikan nilai moral Islam sebagai solusi menghadapi korupsi yang semakin kompleks. date: 2025-08-25 date_type: published pages: 148 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Bayu Rahman, NIM.: 20105030118 (2025) PENAFSIRAN GULUL SEBAGAI KORUPSI (STUDI KOMPARATIF TAFSIR JAMI AL-BAYAN ‘AN TA’WIL AY AL-QUR’AN DAN TAFSIR ALMISBAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74222/1/20105030118__BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74222/2/20105030118_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf