@phdthesis{digilib74224, title = {DETEKSI NANOMAGNETIK Fe{$_3$}O{$_4$}/KITOSAN HASIL GREEN SYNTHESIS MENGGUNAKAN SENSOR CHIP KOMERSIAL GIANT MAGNETORESISTANCE (GMR)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21106020016 Azka Hidayatu Sholihin}, year = {2025}, note = {Dr. Widayanti, S.Si., M.Si.}, keywords = {Green synthesis, Fe{$_3$}O{$_4$}/kitosan, GMR, Moringa oleifera, sensor magnetik, biosensor}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74224/}, abstract = {Nanopartikel Fe{$_3$}O{$_4$} banyak digunakan sebagai label magnetik pada biosensor karena sifat superparamagnetiknya, namun Fe{$_3$}O{$_4$} murni memiliki kelemahan berupa kecenderungan aglomerasi dan kestabilan rendah sehingga diperlukan modifikasi dengan bahan biokompatibel. Chitosan dipilih sebagai matriks pendukung karena mampu meningkatkan stabilitas dispersi, sedangkan metode green synthesis dengan ekstrak Moringa oleifera digunakan sebagai pendekatan ramah lingkungan untuk menghasilkan material yang aman bagi aplikasi biomedis dan sensor. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi nanokomposit Fe{$_3$}O{$_4$}/Chitosan hasil green synthesis menggunakan ekstrak daun kelor, serta mengevaluasi performanya sebagai label magnetik menggunakan sensor Giant Magnetoresistance (GMR) tipe AAL024. Sintesis dilakukan dengan rasio Fe{$_3$}O{$_4$}:Chitosan sebesar 2:1. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa material memiliki struktur spinel kubik dengan puncak difraksi terdeteksi pada bidang (220), (311), (400), (511), dan (440), masing-masing pada sudut 30,2?, 35,5?, 43,0?, 56,8?, dan 62,7?, tanpa adanya puncak tambahan dari fasa pengotor seperti {\ensuremath{\alpha}}-Fe{$_2$}O{$_3$} atau {\ensuremath{\gamma}}-Fe{$_2$}O{$_3$}. Ukuran kristalit meningkat dari 5,654 nm (Fe{$_3$}O{$_4$}) menjadi 11,226 nm (Fe{$_3$}O{$_4$}/Chitosan). Hasil VSM mengungkapkan penurunan magnetisasi saturasi dari 12,096 emu/g menjadi 5,049 emu/g akibat pelapisan chitosan, sementara FTIR mengonfirmasi adanya interaksi antara gugus fungsi chitosan dengan permukaan Fe{$_3$}O{$_4$}. Evaluasi sensor menunjukkan bahwa baik Fe{$_3$}O{$_4$} maupun Fe{$_3$}O{$_4$}/Chitosan menghasilkan sinyal tegangan yang meningkat secara linier terhadap kenaikan konsentrasi. Sensor dengan label Fe{$_3$}O{$_4$} memiliki sensitivitas 6,090 {$\pm$} 0,310 mV/(mg/mL), linearitas R? = 0,986, dan LOD 3,780 mg/mL. Sedangkan Fe{$_3$}O{$_4$}/Chitosan menunjukkan sensitivitas 3,650 {$\pm$} 0,519 mV/(mg/mL), linearitas R? = 0,961, dan LOD 6,420 mg/mL, tetapi dengan kestabilan sinyal deteksi yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nanokomposit Fe{$_3$}O{$_4$}/Chitosan hasil green synthesis berpotensi sebagai label magnetik ramah lingkungan untuk aplikasi biosensor berbasis GMR. Kata kunci: Green synthesis, Fe{$_3$}O{$_4$}/kitosan, GMR, Moringa oleifera, sensor magnetik, biosensor.} }