eprintid: 74224 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12241 dir: disk0/00/07/42/24 datestamp: 2025-11-06 06:16:38 lastmod: 2025-11-06 06:16:38 status_changed: 2025-11-06 06:16:38 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: sophanshofwan@gmail.com creators_name: Azka Hidayatu Sholihin, NIM.: 21106020016 title: DETEKSI NANOMAGNETIK Fe₃O₄/KITOSAN HASIL GREEN SYNTHESIS MENGGUNAKAN SENSOR CHIP KOMERSIAL GIANT MAGNETORESISTANCE (GMR) ispublished: pub subjects: F divisions: jur_fis full_text_status: restricted keywords: Green synthesis, Fe₃O₄/kitosan, GMR, Moringa oleifera, sensor magnetik, biosensor note: Dr. Widayanti, S.Si., M.Si. abstract: Nanopartikel Fe₃O₄ banyak digunakan sebagai label magnetik pada biosensor karena sifat superparamagnetiknya, namun Fe₃O₄ murni memiliki kelemahan berupa kecenderungan aglomerasi dan kestabilan rendah sehingga diperlukan modifikasi dengan bahan biokompatibel. Chitosan dipilih sebagai matriks pendukung karena mampu meningkatkan stabilitas dispersi, sedangkan metode green synthesis dengan ekstrak Moringa oleifera digunakan sebagai pendekatan ramah lingkungan untuk menghasilkan material yang aman bagi aplikasi biomedis dan sensor. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi nanokomposit Fe₃O₄/Chitosan hasil green synthesis menggunakan ekstrak daun kelor, serta mengevaluasi performanya sebagai label magnetik menggunakan sensor Giant Magnetoresistance (GMR) tipe AAL024. Sintesis dilakukan dengan rasio Fe₃O₄:Chitosan sebesar 2:1. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa material memiliki struktur spinel kubik dengan puncak difraksi terdeteksi pada bidang (220), (311), (400), (511), dan (440), masing-masing pada sudut 30,2°, 35,5°, 43,0°, 56,8°, dan 62,7°, tanpa adanya puncak tambahan dari fasa pengotor seperti α-Fe₂O₃ atau γ-Fe₂O₃. Ukuran kristalit meningkat dari 5,654 nm (Fe₃O₄) menjadi 11,226 nm (Fe₃O₄/Chitosan). Hasil VSM mengungkapkan penurunan magnetisasi saturasi dari 12,096 emu/g menjadi 5,049 emu/g akibat pelapisan chitosan, sementara FTIR mengonfirmasi adanya interaksi antara gugus fungsi chitosan dengan permukaan Fe₃O₄. Evaluasi sensor menunjukkan bahwa baik Fe₃O₄ maupun Fe₃O₄/Chitosan menghasilkan sinyal tegangan yang meningkat secara linier terhadap kenaikan konsentrasi. Sensor dengan label Fe₃O₄ memiliki sensitivitas 6,090 ± 0,310 mV/(mg/mL), linearitas R² = 0,986, dan LOD 3,780 mg/mL. Sedangkan Fe₃O₄/Chitosan menunjukkan sensitivitas 3,650 ± 0,519 mV/(mg/mL), linearitas R² = 0,961, dan LOD 6,420 mg/mL, tetapi dengan kestabilan sinyal deteksi yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nanokomposit Fe₃O₄/Chitosan hasil green synthesis berpotensi sebagai label magnetik ramah lingkungan untuk aplikasi biosensor berbasis GMR. Kata kunci: Green synthesis, Fe₃O₄/kitosan, GMR, Moringa oleifera, sensor magnetik, biosensor. date: 2025 date_type: published pages: 114 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Azka Hidayatu Sholihin, NIM.: 21106020016 (2025) DETEKSI NANOMAGNETIK Fe₃O₄/KITOSAN HASIL GREEN SYNTHESIS MENGGUNAKAN SENSOR CHIP KOMERSIAL GIANT MAGNETORESISTANCE (GMR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74224/1/21106020016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74224/2/21106020016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf