@phdthesis{digilib74282, month = {August}, title = {WACANA CHILDFREE GITASAV: REKONSTRUKSI KESADARAAN BODY AUTONOMY PEREMPUAN DAN PRAKTIK SELF-CARE}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20107020071 Azkia Hanni Aqila}, year = {2025}, note = {Ui Ardaninggar Luhtitianti, M.A.}, keywords = {wacana; childfree; Gitasav; otonomi tubuh.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74282/}, abstract = {Isu childfree di Indonesia menjadi perbincangan yang masif di media sosial terlebih di kalangan netizen Indonesia karena statement kontroversial salah satu influencer yakni Gita Savitri Devi (Gitasav) yang menjelaskan tentang keputusan dan alasan-alasannya untuk memilih childfree. Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan netizen, membawa isu tersebut menjadi semakin terbuka melalui media sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengulik lebih jauh bagaimana wacana childfree yang disampaikan oleh Gitasav dikalangan netizen Indonesia melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif netnografi. Tahapan yang digunakan peneliti dalam metode netnografi mengacu pada Kozinet yakni meliputi investigasi, interaksi, dan imersi. Kemudian teknik analisis dan interpretasi data melalui tahapan integrasi sesuai dengan tahapan-tahapan netnografi. Temuan penelitian ini menujukkan bahwa pilihan Gitasav untuk childfree berawal dari keresahannya terhadap konstruksi sosial yang melekat pada masyarakat Indonesia yang mengharuskan perempuan untuk menjadi ibu dan merawat anak. Hasil dari keresahan tersebut melahirkan kesadaran akan otoritas tubuh yang dimiliki perempuan sehingga kesadaran tersebut menjadikan Gitasav memilih childfree. Kesadaran akan kapasitas diri dan kesehatan secara fisik dan mental juga menjadi alasan Gitasav untuk memilih childfree. Pilihan Gitasav yang disampaikan di ruang publik untuk tidak memiliki anak menjadi salah satu bentuk perlawanan terhadap performa gender yang selama ini menempatkan perempuan dalam peran keibuan. Kesadaran akan risiko-risiko kesehatan mental yang dapat xvii menyerang individu setelah melahirkan juga menjadi salah satu pertimbangan penting bagi individu sebelum memutuskan untuk memiliki anak atau childfree} }