@phdthesis{digilib74301, month = {August}, title = {FOMO, JOMO DAN AGAMIS-ESTETIK: KATEGORISASI PERILAKU SOSIAL KEAGAMAAN SANTRIWATI DALAM TREN HIJAB STYLISH DI PESANTREN SALAF YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21107020007 Tia Nurul Afifah}, year = {2025}, note = {Ui Ardaninggar Luhtitianti, M.A.}, keywords = {fomo; jomo; estetik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74301/}, abstract = {Pada perkembangannya hijab yang semula merupakan kewajiban agama mengalami perubahan menjadi sebuah tren di banyak kalangan perempuan muslim, terutama generasi Z. Menyebarnya tren gaya hijab ini tidak hanya terjadi dalam masyarakat modern secara luas, tetapi juga berpengaruh dalam lingkungan dengan aturan yang relatif ketat, seperti pesantren salaf. Fenomena berkembangnya tren gaya hijab di kalangan santriwati generasi Z pesantren salaf ini tidak hanya menunjukkan adanya pengaruh budaya dari luar pesantren. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana perilaku sosial keagamaan santriwati dalam tren hijab stylish di pesantren salaf Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di empat pondok pesantren salaf Yogyakarta meliputi Pesantren Al Munawwir Krapyak, Al Barokah, Nurul Ummah Kotagede dan Al Luqmaniyyah. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam kepada 10 santriwati yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan metode analisis Milles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya proses sosial kompleks yang terjadi pada para santriwati generasi Z dalam berhijab. Proses ini melalui beragam lingkungan yakni keluarga, media sosial, sekolah, pesantren dan lingkungan tinggal yang membentuk dasar persepsi para santriwati. Dengan meluasnya ruang sosial yang mereka masuki, para santriwati berinteraksi dengan tren gaya hijab yang terus berkembang. Dalam merespon tren, para santriwati memunculkan tiga pola utama yang menggambarkan cara mereka mengekspresikan identitas melalui hijab yaitu FOMO (Fear of Missing Out) ringan, Agamis-estetik dan JOMO (Joy of Missing Out). FOMO ringan mengenakkan hijab stylish dengan tidak menitikbertkan rasa cemas yang melebihi batas terhadap tren. Kelompok JOMO memilih untuk tidak mengikuti tren. Sedangkan kelompok Agamis-estetik mengintegrasikan tren gaya hijab dengan tata cara berhijab syari. Tiga kategori ini terjadi karena adanya interaksi antara tren hijab stylish, aturan pesantren, nilai-nilai yang terbentuk dan kebutuhan santriwati untuk mengekspresikan identitasnya.} }