eprintid: 74359 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12241 dir: disk0/00/07/43/59 datestamp: 2025-11-11 07:57:29 lastmod: 2025-11-11 07:57:29 status_changed: 2025-11-11 07:57:29 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: sophanshofwan@gmail.com creators_name: Syarifuddin, NIM.: 21205011006 title: TEOANTROPOSENTRIS DALAM PEMIKIRAN IBN ‘ARABI (w. 638/1240) DAN MUHAMMAD IQBAL (w. 1357/1938): STUDI KOMPARASI ispublished: pub subjects: A divisions: fil_isla full_text_status: restricted keywords: Ibn ‘Arabī, Muhammad Iqbāl, Teoantroposentrisme note: Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag, abstract: Dalam penelitian ini membahas konsep ketuhanan dalam perspektif teoantroposentrisme melalui studi komparatif atas pemikiran Ibn ‘Arabī dan Muhammad Iqbāl. Latar belakang penelitian ini adalah berangkat dari problem paradigma teosentris-logosentris yang sering memposisikan ketuhanan secara absolut-transenden sehingga mengabaikan peran manusia sebagai subjek yang berelasi aktif dengan-Nya. Konsekuensinya, wacana ketuhanan cenderung tidak tersentuh, tidak berkelanjutan, dan menjadi tabu. Paradigma teoantroposentrisme ditawarkan dalam pemikiran Ibn ‘Arabī dan Iqbāl sebagai pendekatan alternatif yang menyeimbangkan transendensi dan imanensi, sekaligus memulihkan posisi manusia sebagai mitra kosmik dalam manifestasi sifat-sifat Ilahi. Dalam penelitian ini, hendak bertujuan: Pertama, mengungkap konstruksi pemikiran ketuhanan Ibn ‘Arabī dan Iqbāl. Kedua, menganalisis alasan keduanya menawarkan gagasan teoantroposentris dalam pembahasan ketuhanan. Ketiga, mengidentifikasi implikasi paradigma teoantroposentris terhadap diskursus ketuhanan kontemporer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset pustaka (library research) dengan pendekatan analisis komparatif-hermeneutis. Adapun data primer yang digunakan adalah karya Ibn ‘Arabī yaitu al-Futūḥāt al-Makkiyyah dan Fuṣūṣ al-Ḥikam, sedangkan di Iqbāl yaitu The Reconstruction of Religious Thought in Islam, Asrar-i-Khudi, A Message from The East, dan The Development of Metaphysic in Persia: A Contribution to The History of Muslim Philosophy. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibn ‘Arabī dan Iqbāl, selain bertolak pada Tuhan itu sendiri, keduanya sama-sama juga menempatkan manusia sebagai pusat dialektika ketuhanan. Ibn ‘Arabī menekankan tanzīh dan tasybīh sebagai kerangka memahami ketuhanan, dengan al-Insān al-Kāmil sebagai puncak manifestasi Ilahi. Sedangkan Iqbāl, menekankan konsep ego (khudi) sebagai sarana pengenalan Ego Mutlak tanpa meniadakan ego terbatas, sehingga sampai pada posisi al-Insān al-Kāmil. Perbedaan mendasar terletak pada kecenderungan Ibn ‘Arabī yang lebih mistik-sufism, dan menekankan kesadaran bahwa segala yang ada hanyalah refleksi dari wujud Tuhan. Sedangkan Iqbāl lebih eksistensial-progresif dengan menolak diterminisme yang menghapus ego manusia. Selain itu penelitian ini juga menyimpulkan bahwa teoantroposentrisme keduanya menawarkan model konseptual baru bagi studi ketuhanan yang relevan untuk merespons tantangan pemikiran Islam kontemporer. Terbukti melalui pendekatan yang dilakukan keduanya, gagasan-gagasan yang berusaha membuktikan ketuhanan pada wilayah eksistensial, seperti penciptaan, bisa didialogkan dengan ilmu pengetahuan modern. Sehingga pemikiran keduanya memantik kembali pembahasan ketuhanan yang progresif. Kata Kunci: Ibn ‘Arabī, Muhammad Iqbāl, Teoantroposentrisme. date: 2025-08-20 date_type: published pages: 145 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: mphil citation: Syarifuddin, NIM.: 21205011006 (2025) TEOANTROPOSENTRIS DALAM PEMIKIRAN IBN ‘ARABI (w. 638/1240) DAN MUHAMMAD IQBAL (w. 1357/1938): STUDI KOMPARASI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74359/1/21205011006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74359/2/21205011006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf