@phdthesis{digilib74398, month = {September}, title = {STRATEGI ADVOKASI FEDERASI SERIKAT BURUH KERAKYATAN INDONESIA TERHADAP BURUH KONSTRUKSI INFORMAL DI GUNUNG KIDUL}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21102050040 Mar?ah Nur Ardillah}, year = {2025}, note = {Khotibul Umam, M.Si.}, keywords = {Strategi Advokasi, Federasi SERBUK Indonesia, Buruh Konstruksi Informal}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74398/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi advokasi yang dilakukan Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (Federasi SERBUK) Indonesia terhadap buruh konstruksi informal di Kabupaten Gunung Kidul. Latar belakang penelitian ini didasari oleh kondisi buruh konstruksi informal yang rentan, tidak memiliki jaminan sosial, tingginya risiko kecelakaan kerja, dan rendahnya upah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan melibatkan sembilan informan yang telah dipilih dengan melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi advokasi Federasi SERBUK Indonesia dilakukan pada tiga aras sebagaimana dikemukakan oleh Dubois dan Miley yang dikembangkan oleh Edi Suharto, yaitu aras mikro, mezzo, dan makro. Pada aras mikro, advokasi dilakukan melalui pendampingan penyelesaian konflik upah. Pada aras mezzo, strategi yang ditempuh mencakup pengorganisasian, forum pendampingan dan pengawasan, audiensi pemerintah daerah, pendidikan, dan membangun jejaring dengan lembaga sosial lain. Sementara pada aras makro, Federasi SERBUK Indonesia berperan sebagai analis kebijakan dan aktivis melalui penyusunan policy brief serta kampanye media sosial untuk menyoroti isu-isu buruh konstruksi informal dan memberikan rekomendasi kebijakan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi advokasi yang dilakukan Federasi SERBUK Indonesia mencakup tiga aras dengan dua pendekatan advokasi, yaitu advokasi kasus dan advokasi kelas. Adapun Federasi SERBUK Indonesia menjalankan peran sebagai mediator pada aras mikro, broker dan network builder pada aras mezzo, dan aktivis dan analis kebijakan pada aras makro.} }