%A NIM.. 21300011035 Muhamad Yusuf Amin Nugroho %O Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd. %T PENDIDIKAN KREATIF: INOVASI PENDIDIKAN ISLAM DI PESANTREN KREATIF BAITUL KILMAH YOGYAKARTA %X Sebagai lembaga pendidikan Islam yang mandiri dan adaptif, pesantren terus berinovasi untuk menjawab tantangan zaman, termasuk dalam aspek pendidikan. Penelitian ini berfokus pada manifestasi pendidikan kreatif di Pesantren Kreatif Baitul Kilmah (PKBK) Yogyakarta, dengan tujuan mengeksplorasi konsep, landasan filosofis, implementasi, dan implikasinya; untuk kemudian menemukan pola konstruksi pendidikan kreatif di PKBK dan menawarkan konstruksi pendidikan kreatif di pesantren yang ideal. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain penelitian studi kasus dan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengasuh, pengajar, dan santri; observasi langsung terhadap aktivitas sehari-hari dan kegiatan belajar mengajar, serta dokumentasi berbagai dokumen, karya, dan arsip pesantren. Data yang diperoleh, baik primer maupun sekunder, mencakup aspek person, place, dan paper. Teknik analisis data dilakukan melalui kondensasi untuk menyederhanakan dan menyusun data secara sistematis, sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan berdasarkan konsep, aplikasi, dan implikasi pendidikan kreatif. Penelitian ini telah berhasil menjawab empat rumusan masalah. Pertama, PKBK merupakan upaya transformasi pendidikan untuk meningkatkan kreativitas santri. Dengan filosofi yang mendasari pendidikan kreatif, PKBK memadukan tradisi pesantren dengan pendekatan modern melalui kurikulum yang dirancang secara khusus. Kurikulum ini mencakup integrasi ilmu agama, literasi, kewirausahaan, dan seni, yang ditransformasikan melalui metode pengajaran interdisipliner, pedagogi kreatif, heutagogi, dan problem-based learning. Selain itu, PKBK mendorong santri untuk mengembangkan keterampilan literasi, seperti menulis, menerbitkan buku, menerjemah, dan mengelola usaha, yang menjadi fondasi pengembangan kemandirian dan peradaban literasi. Kedua, implementasi pendidikan kreatif di PKBK dapat dilihat dari penerapan kurikulumnya yang menonjolkan aspek literasi melalui berbagai kegiatan seperti seminar, bedah buku, kajian bahasa, filsafat, dan kitab ulama nusantara, serta penulisan fiksi dan nonfiksi. Materinya mencakup pendidikan keagamaan, literasi, kewirausahaan, dan sains, dengan metode utama diskusi, meski bandongan .PKBK bertujuan mengembangkan kreativitas santri, termasuk inovasi, berpikir kritis, kolaborasi, dan kewirausahaan, melalui pendekatan interdisipliner, pedagogi kreatif, dan heutagogi. Dukungan lingkungan kondusif, teknologi, serta komunitas eksternal memperkuat implementasi, meskipun terkendala oleh keterbatasan sumber daya, pengajar, dan waktu. Ketiga, pendekatan terhadap literasi menjadi salah satu ciri khas yang membedakan PKBK dan memberikan beberapa implikasi positif, yakni meningkatkan minat membaca, menulis dan menerjemah, pemanfaatan teknologi digital, pengembangan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, pengembangan jiwa enterpreuner, kemandirian dan kebebasan berpikir, dan peningkatan pemahaman konsep agama. Keempat, konstruksi pendidikan kreatif di PKBK dapat dilihat dari filosofi pendidikan dan implementasi. Proses pendidikan kreatif di pesantren ini dijalankan berdasarkan kurikulum yang dirancang khusus sebagai upaya pengembangan nilai-nilai kreatif santri. Proses tersebut dipengaruhi oleh ideologi dan orientasi yang menjadi acuan pesantren dalam upaya menghasilkan santri yang kreatif, inovatif, adaptif, dan mandiri. Setelah melakukan refleksi dan rekonstruksi, penulis menawarkan konstruksi ideal pendidikan kreatif di pesantren dengan mengacu pada aktualisasi pendidikan kreatif di PKBK, yakni “pendidikan kreatifintegratif”. Konsep pendidikan kreatif-integratif, memadukan nilai-nilai Al-Qur'an dengan teori pendidikan modern seperti humanisme, konstruktivisme, dan multiple intelligences. Pola ini bertujuan untuk mengatasi problematika pesantren melalui integrasi ilmu agama, pengetahuan umum, kewirausahaan, dan seni, dengan pendekatan pembelajaran kooperatif, transdisipliner, dan berbasis masalah. Lingkungan pendidikan didesain untuk mendukung kreativitas melalui integrasi teknologi, stimulasi imajinasi, dan kebebasan berpikir. Pola ini diharapkan dapat membentuk tujuh karakter utama, yakni: religius, kreatif-inovatif, integratif, mandiri, adaptif, solutif, dan inklusif. Kata kunci: pendidikan Islam, inovasi pendidikan, pendidikan kreatif, Baitul Kilmah. %K pendidikan Islam, inovasi pendidikan, pendidikan kreatif, Baitul Kilmah. %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib74439