relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74441/ title: SYARAH AHMAD MUSTOFA BISRI TERHADAP TAFSIR AL-IBRiZ creator: Muhammad Irsad, NIM.: 18300016046 subject: Studi Islam description: Penelitian ini mengkaji syarah Ahmad Mustofa Bisri terhadap Tafsir al-Ibrīz. Objek ini dipilih dengan tiga alasan, yaitu: Tafsir al- Ibrīz menggunakan bahasa Jawa yang merupakan penduduk mayoritas di Indonesia sehingga memiliki potensi besar dalam penyebaran khazanah keislaman; sosok Ahmad Mustofa Bisri sebagai pemegang otoritas keagamaan sehingga syarah yang disampaikannya memiliki legitimasi yang kuat dalam masyarakat; dan adanya hubungan genealogis antara penulis Tafsir al-Ibrīz dan pemberi syarah. Penelitian ini berusaha menjawab tiga pertanyaan besar: bagaimana konteks sosio-kultural personal Ahmad Mustofa Bisri; bagaimana karakteristik dan metode yang digunakan; dan mengapa terjadi dinamika dalam syarah Ahmad Mustofa Bisri terhadap Tafsir al-Ibrīz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber utama video yang terdokumentasi dalam akun YouTube GusMus Channel dan didukung oleh referensi lain yang terdokumentasi secara fisik dan digital. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Penulis juga menggunakan pendekatan tekstual, semi-tekstual, dan kontekstual yang dikembangkan oleh Abdullah Saeed sebagai bingkai analisis. Penelitian ini menemukan adanya perbedaan metodologis dan corak tafsir antara Tafsir al-Ibrīz dan syarah Ahmad Mustofa Bisri. Tafsir al-Ibrīz menggunakan metode ijmali yang cenderung ringkas dan literal, sedangkan syarah Ahmad Mustofa Bisri membuka ruang lebih luas yang dinamis dan disesuaikan dengan kompleksitas audiens kontemporer. Syarah Ahmad Mustofa Bisri terhadap Tafsir al-Ibrīz menampilkan dominasi pendekatan linguistik sebagai alat utama memahami dan menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an, terutama melalui pembacaan akar kata dan struktur gramatikal. Dalam isu sosial dan teologis, Ahmad Mustofa Bisri memperkaya syarahnya dengan narasi moral dan historis, namun tetap berada dalam batas tafsir normatif dan tunduk pada makna tekstual. Sebaliknya, dalam isu muamalah tampak kecenderungan elaborasi makna yang lebih kontekstual, seperti dalam. pembahasan suap, korupsi, dan bunga bank. Reinterpretasi kritis hanya tampak terbatas dalam isu poligami, yang melahirkan inkonsistensi tafsir gender di mana pada satu sisi ia menekankan prinsip keadilan, sedangkan pada sisi yang lain seperti warisan dan kepemimpinan rumah tangga, ia masih mempertahankan pembacaan tradisional. Syarah Ahmad Mustofa Bisri juga merefleksikan ideologi dan identitas kolektif yang tampak dari pemilihan diksi “santri”, “tawāsuṭ”, dan “ukhuwwah nahḍiyyah” yang lekat dengan tradisi Perkumpulan Nahdlatul Ulama. Kata kunci: Al-Qur’an dan Tafsir, Syarah, YouTube, Tafsir al-Ibrīz. date: 2025-08-08 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74441/1/18300016046_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74441/2/18300016046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Muhammad Irsad, NIM.: 18300016046 (2025) SYARAH AHMAD MUSTOFA BISRI TERHADAP TAFSIR AL-IBRiZ. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.