@mastersthesis{digilib74503, month = {September}, title = {MENAFSIR AKAR RITUAL KOMUNAL MASYARAKAT JAWA MELALUI MATERIALIST THEORY OF RELIGION PADA RITUAL REBO PUNGKASAN DI KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 23205022006 Anisa Zain Azzahra, S. Sos}, year = {2025}, note = {Dr. Munawar Ahmad, S.S., M.Si.}, keywords = {Materialist Theory of Religion, Akar Ritual, Ritual Komunal}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74503/}, abstract = {Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis untuk mempelajari akar ritual yang dianut oleh masyarakat Jawa, khususnya di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Wilayah ini menarik untuk dikaji karena merupakan bekas pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam yang menyimpan banyak warisan budaya dan sejarah. Keberadaan ritual Rebo Pungkasan yang masih lestari menjadi pintu masuk untuk menelusuri akar ritual masyarakat setempat yang memadukan unsur keagamaan, tradisi, dan warisan sejarah. Metode yang digunakan merupakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Metode ini bertujuan mengungkap dan memahami secara mendalam fenomena keagamaan dalam praktik ritual Rebo Pungkasan melalui data empiris dan konteks historis yang relevan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi media, dan dokumentasi dengan tokoh adat, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat sekitar. Teori Vasquesz yang digunakan untuk membaca Materialist Theory of Religion dengan tujuan mengungkap akar ritual masyarakat Jawa khususnya di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul yang mencakup lima unsur utama yaitu; embodiment, material objects, space, social practice, dan sensory experience, untuk menafsir akar teologi masyarakat Pleret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Materialist Theory of Religion yang berkaitan dalam ritual Rebo Pungkasan bersifat kompleks dan tidak dapat direduksi menjadi satu identitas keagamaan tunggal. Identitas keagamaan yang muncul terbentuk dari perjalanan historis masyarakat, yang melibatkan dialektika antara kekuasaan keraton atau kerajaan dengan masyarakat komunal. Pertemuan kedua unsur tersebut termanifestasi dalam simbol-simbol ritual Rebo Pungkasan, yang secara keseluruhan membentuk ritual komunal. Melalui kerangka Materialist Theory of Religion, terungkap bahwa akar ritual yang dianut merupakan ritual komunal dan historis, yang tidak lahir langsung dari wahyu atau teks suci, melainkan dari proses sejarah, kekuasaan, dan dinamika sosial. Identitas keagamaan ini terbentuk dari interaksi antara kekuasaan keraton dan masyarakat komunal, yang kemudian termanifestasi dalam simbol-simbol ritual Rebo Pungkasan.} }