%A NIM.: 23204031020 Wuri Annisa Nurfadlilah %O Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. %T STATUS GIZI DAN KECERDASAN EMOSIONAL : STUDI KASUS ANAK USIA 4-6 TAHUN PADA KELUARGA MIGRAN DI RA DARUL ISTIQOMAH PONOROGO %X Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran pentingnya pemahaman orangtua terkait status gizi dan kecerdasan emosional anak sejak dini.Fakta yang ditemukan peneliti dilapangan terdapat beberapa orang tua pada keluarga migran memiliki keterbatasan waktu dalam pola asuh anak, sehingga aturan kebutuhan gizi pada anak seringkali terabaikan. Beberapa orang tua cenderung memilih makanan instan atau cepat saji untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, ditambah kurangnya waktu berkualitas antara orang tua dengan anak dapat mempengaruhi perkembangan anak termasuk kecerdasan emosional, sehingga peneliti tertarik dengan judul “Status Gizi dan Kecerdasan Emosional : Studi Kasus Anak Usia 4-6 Tahun pada Keluarga Migran di RA Darul Istiqomah Ponorogo”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui dan mendeskripsikan status gizi anak usia 4-6 tahun pada keluarga migran di RA Darul Istiqomah Ponorogo; (2) Mengetahui dan mendeskripsikan kecerdasan emosional anak usia 4-6 tahun pada keluarga migran di RA Darul Istiqomah Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode peneletian mixed method antara metode kuantitatif dengan kualitatif, dengan strategi penelitian convergent parallel design. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua metode yaitu metode kuantitatif dengan pengukuran antropometri dan kuisioner pendidikan gizi kepada orang tua, sedangkan metode kualitatif menggunakan teknik studi kasus melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran antropometri menunjukkan bahwa separuh dari anak-anak (50%) memiliki status gizi yang baik. Namun, perhatian perlu diberikan pada 40% anak yang mengalami gizi kurang, dan 10% anak yang mengalami gizi buruk. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa pengetahuan orang tua tentang status gizi anak secara umum dengan rata-rata indikator sebesar 32,2% pada kategori "baik/cukup". Sikap dan sopan santun dalam mengonsumsi makanan sehat dan bergizi menjadi faktor yang paling berpengaruh pada status gizi anak, sehingga masih membutuhkan arahan dan pengecekan secara berkala guna meningkatkan pemahaman orang tua dan pendidik terhadap pentingnya gizi dan nutrisi pada anak. Sedangkan hasil capaian kecerdasan emosional anak pada keluarga migran meliputi kemampuan mengelola emosi, berkomunikasi dengan percaya diri, berpikir kritis, belajar dari pengalaman, menghargai perbedaan, serta mengembangkan keterampilan sosial dan ketahanan. Pada keluarga migran, kecerdasan emosional dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan (keluarga, teman, sekolah), dan fasilitas pendukung. Lingkungan keluarga dan kemauan anak menjadi kunci utama dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak-anak migran Keterkaitan status gizi dan kecerdasan emosional terletak pada pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan sistem saraf. Gizi yang cukup dan seimbang mendukung fungsi otak yang optimal, memungkinkan anak untuk berpikir jernih, berkonsentrasi, dan mengelola emosi dengan lebih baik begitu juga sebaliknya. Disimpulkan bahwa status gizi dan kecerdasan emosional anak usia 4-6 tahun pada keluarga migran di RA Darul Istiqomah Ponorogo dinyatakan “baik/cukup” namun masih membutuhkan arahan dan pengecekan secara berkala. Kata Kunci : Status Gizi, Kecerdasan Emosional, Keluarga Migran, Anak Usia 4-6 tahun. %K Status Gizi, Kecerdasan Emosional, Keluarga %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib74647