@phdthesis{digilib74669, month = {August}, title = {ANALISIS KOMPARATIF EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DAN TAN MALAKA (RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21104010096 Mohammad Khoirul Fatihin}, year = {2025}, note = {Indriyani Ma'rifah, M.Pd.I.}, keywords = {Epistemologi, Pendidikan Islam, Ki Hajar Dewantara, Tan Malaka, Analisis Komparatif}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74669/}, abstract = {Penelitian ini didasari atas keprihatinan terhadap rendahnya kualitas pendidikan nasional yang ditandai dengan lemahnya internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual, khususnya dalam lingkup Pendidikan Islam. Fenomena tersebut dikuatkan dengan dominasi paradigma pendidikan Barat yang lebih menekankan aspek kognitif dan ekonomi semata. Oleh karena itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Tan Malaka dipandang relevan sebagai tawaran epistemologi alternatif yang lebih humanis dan transformatif. Tujuan penelitian ini yaitu: menjelaskan bagaimana latar belakang kehidupan Ki Hajar Dewantara dan Tan Malaka yang memengaruhi konstruksi pemikiran keduanya; kajian ini dilakukan dengan analisis komparatif epistemologi pemikiran kedua tokoh dalam perspektif pendidikan; serta mengidentifikasi bagaimana relevansi pemikiran tersebut terhadap penguatan pendidikan Islam yang inklusif dan berbasis nilai pembebasan. Metode yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kualitatif dengan model analisis komparatif. Data dikumpulkan melalui telaah literatur yang meliputi karya asli kedua tokoh, kajian teoritis terkait epistemologi, serta dokumen-dokumen pendukung lain seperti jurnal dan lain sebagainya. Prosedur analisis dilakukan secara deskriptif-kritis untuk menilai persamaan, perbedaan, dan kontribusi masing-masing gagasan. Hasil temuan dari penelitian ini mengungkap persamaan dan perbedaan keduanya dalam aspek sumber pengetahuan, metode memperoleh pengetahuan, hakikat pengetahuan, pandangan tentang hakikat manusia, serta kriteria validitas pengetahuan. Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan sebagai proses pembudayaan yang memanusiakan manusia melalui pembentukan budi pekerti luhur, berlandaskan nilai budaya dan spiritual bangsa. Sebaliknya, Tan Malaka memandang pendidikan sebagai sarana pembebasan rakyat dari penindasan dengan membangun kesadaran kritis, rasional, dan ilmiah. Persamaan keduanya terletak pada penolakan terhadap pendidikan dogmatis kolonial dan penekanan pada manfaat praktis pengetahuan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa relevansi pemikiran kedua tokoh ini masih kuat dalam konteks pendidikan nasional, terutama untuk mewujudkan pendidikan yang humanis, kritis, dan berorientasi pada pembebasan. Kata Kunci: Epistemologi, Pendidikan Islam, Ki Hajar Dewantara, Tan Malaka, Analisis Komparatif} }