eprintid: 7470 rev_number: 36 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/00/74/70 datestamp: 2013-05-01 08:22:56 lastmod: 2016-05-04 08:06:34 status_changed: 2013-05-01 08:22:56 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: AHMAD FAOZAN, NIM: 08350094 title: PEMBATALAN NIKAH MENURUT PANDANGAN SATRIA EFFENDI M. ZEIN ispublished: pub subjects: PB divisions: jur_jsi full_text_status: restricted abstract: Kata nikahul fasid maupun nikahul bathil dalam fiqih sama saja artinya dengan pembatalan nikah. Pernikahan adalah perikatan antara dua pihak untuk memenuhi perintah dan anjuran Tuhan Yang Maha Esa. Agar dalam kehidupan berkeluarga dan berumah tangga serta berkerabat berjalan dengan baik sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Maka dalam pelaksanaannya harus diperhatikan syarat-syarat dan rukun pernikahan baik yang telah di tetapkan oleh agama maupun perundang-undangan yang berlaku. Pernikahan menyebabkan beberapa akibat hukum bagi pihak-pihak terkait, baik suami, istri maupun anak. Akad yang batal jelas tidak mempunyai kepastian hukum, dan dianggap tidak pernah terjadi baik dalam kenyataan maupun dalam arti hukum. Penelitian bertujuan untuk memaparkan hasil pemikiran Satria Effendi M. Zein putusan 48P.1992 tanggal 18 Februari Tahun 1992, tentang pembatalan nikah. Hukum Islam memang tidak terlepas dari aspek teologisnya, yaitu sesuai dengan tujuan syariat (Maqasid Syari’ah) secara keseluruhan. Nilai-nilai syariah harus meliputi keadilan, keseimbangan, jaminan sosial, kebebasan, dan jaminan kehormatan serta nama baik. Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan bentuk penelitian kepustakaan, dengan cara menelusuri dengan berbagai karya tulis; buku , majalah, dan dokumen-dokumen lainnya untuk dijadikan data serta menggunakan metode pendekatan secara diskripsi-analitik untuk memaparkan pandangan Satria Effendi M. Zein mengenai pembatalan nikah yang kemudian diuraikan secara obyektif dan selanjutnya dianalisis untuk mengambil kesimpulan yang selaras dengan pokok masalah. Adapun pokok masalahnya yakni, bagaimana Pemikiran Satria Effendi M. Zein mengenai pembatalan nikah dan bagaimana relevansinya Undang-Undang Perkawinan di Indonesia. Pendekatan penelitian dilakukan dengan pendekatan secara normatif yaitu cara mendekati masalah yang diteliti dengan merujuk pada teks-teks nas terkait berdasarkan Al-Qur’an, Hadits, dan Usul Fiqh. Penelitian ini menggunakan metode maslahat, dengan mengacu pada teori kemasalahatan, maka kemudaratan dapat di cegah. Hasil penelitian ini menyebutkan, bahwa bila pernikahan dinyatakan batal oleh pengadilan, maka belum tentu sesuai dengan ketentuan fiqh, pernikahannya sah. Pandangan ini bertolak bertolak belakang dengan relevansi perundangundangan yang berlaku di Indonesia, dimana secara teoritis, tidak ada suatu perkawinan yang dianggap batal menurut hukum sampai ikut campur pengadilan. Pembatalan perkawinan atas dasar putusan pengadilan itu diperlukan agar adanya kepastian hukum terutama bagi pihak yang bersangkutan, pihak ketiga masyarakat yang sudah terlanjur mengetahui adanya perkawinan tersebut. date: 2013-01-29 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA department: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: AHMAD FAOZAN, NIM: 08350094 (2013) PEMBATALAN NIKAH MENURUT PANDANGAN SATRIA EFFENDI M. ZEIN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7470/31/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7470/1/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf