TY - THES N1 - Prof. Dr. Bermawy Munthe, M.A. ID - digilib74733 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74733/ A1 - Muhammad Sayyid An-Nabiil, NIM.: 22201012007 Y1 - 2024/10/25/ N2 - Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa kelima puisi Na>zik al-Ma>laikah memiliki gagasan nihilisme. Penelitian yang memakai sudut pandang filosofis dapat memberikan keutuhan makna pada pemahaman terhadap puisi. Apalagi, lima puisi Nazik al-Ma>laikah yang bercorak filosofis. Kelima puisi itu berjudul Ma?sah al-Haya>h, al-Bah}tsu ?an al-Sa?adah, al-Harb al-?Alam al-Tsani, Ahzan al-Syabba>b dan ?Inda al-Rahb>an. Pandangan filosofis dalam puisi Nazik al-Malaikah merupakan sisi yang kurang diperhatikan oleh kritikus dan peneliti, yang secara umum memandang Nazik al-Malaikah hanya sebagai penyair romantik dan kritikus saja. Hal ini disebabkan oleh sisi luapan emosional yang sangat jelas tersajikan dalam puisi-puisinya. Di sisi lain, Nazik al-Malaikah memiliki gagasan kritik sastra dan pembaharuan puisi yang mendobrak, sehingga ia dianggap sebagai kritikus otoritatif. Padahal, bila diteliti secara mendalam, Na>zik al-Ma>laikah memiliki gagasan filosofis yang mengarah pada nihilisme dalam kelima puisi?nya. Penelitian ini memakai sudut pandang filosofis untuk mengekstrak pemikiran dan gagasan yang ada. Fokus yang dituju adalah tema dan makna yang terkandung dalam puisi, bukan pada aspek diksi atau lafaznya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif. Puisi Nazik al-Malaikah akan terlebih dahulu dibaca secara berulang, baru kemudian dipilah yang mengandung muatan filosofis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nihilisme Na>zik al-Ma>laikah bisa dihubungkan dengan nihilisme Nietzsche. Dalam kelima puisi yang diteliti, terdapat empat konsep nihilisme yang ditemukan yaitu; satu, kondisi nihilistik dunia, yang diwartakan sebagai dunia yang menjadi gelap karena kehilangan sinar yang menerangi; dua, dunia yang enigmatik misterius, adalah penjelasan ontologis mengenai wujud asli atau keberadaan dunia yang sebenarnya adalah sesuatu yang tidak bisa dipahami sama sekali oleh manusia; ketiga, tidak adanya kebenaran, adalah implikasi dari pandangan kedua, bahwa yang namanya kebenaran atau pemahaman manusia terhadap dunia adalah sesuatu yang keliru; dan keempat, etika menghadapi nihilisme, yaitu seorang manusia disarankan untuk tidak jatuh pada kebingungan semata dalam menjalani kehidupannya, manusia justru harus berani menghadapinya dengan segala pahit-manisnya. Dengan demikian, Nazik al-Malaikah tidak hanya bisa dianggap sebagai penyair romantik dan kritikus saja. Tetapi, Nazik al-Malaikah sekaligus merupakan seorang pemikir yang menuangkan gagasannya melalui puisi-nya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - puisi KW - nihilisme; Nazik al-Malaikah; Nietzsche M1 - masters TI - PESIMISME DALAM BEBERAPA PUISI NAZIK Al-MALAIKAH (STUDI FILOSOFIS PERSPEKTIF NIETZSCHE) AV - restricted EP - 285 ER -