@phdthesis{digilib7608, month = {December}, title = {ISLAM RASIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM (KAJIAN TERHADAP BUKU ISLAM RASIONAL KARYA HARUN NASUTION) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM: 09410080 MUHAMMAD ALFIAN }, year = {2012}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7608/}, abstract = {Muhammad Alfian, Islam Rasional dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam (Kajian Terhadap Buku Islam Rasional Karya Harun Nasution), 2012. Yang melatar belakangi penyusunan skripsi ini adalah dipandang urgennya untuk mencari jalan keluar mengenai masalah yang terjadi dalam pendidikan Islam, yang terdapat dalam komponen penyusun sistemnya semisal kurikulum dan yang lainnya lewat perspektif yang berbeda, yaitu Islam rasional. Dalam hal ini, penyusun berusaha menguraikan dasar pemikiran Islam rasional Harun Nasution dan dari hasil uraian itu, penyusun berusaha menemukan relevansinya dengan pendidikan Islam, Penelitian ini berupa penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan filosofis, dengan metode dokumentasi sebagai metode pengumpulan data dan dengan teknik hermeunetika, abstraksi, induktif, dan heuristik untuk menganalisis data. Hasil dari penelitian ini, ditemukan beberapa poin penting yang dapat dijadikan sebagai referensi tambahan dalam merumuskan kembali poin-poin penyusun sistem pendidikan Islam yang dalam prakteknya mengalami sedikit masalah, berdasarkan pada dasar pemikiran Islam rasional Harun Nasution, semisal dalam halnya mengenai tujuan pendidikan, hakikat manusia yang cakupannya pada anak didik, sosok pendidik, kurikulum dan evaluasi pembelajaran. (1) tujuan pendidikan agama sebenarnya bukan semata-mata pengajaran pengetahuan agama ataupun praktik-praktik ibadah, tapi lebih dari itu,adalah untuk membentuk anak didik menjadi seorang yang bermoral dan berbudi pekerti yang luhur, sejalan dengan tujuan yang terkandung dari ajaran Islam. (2) berdasarkan konsep hakikat manusia menurut Harun Nasution, anak didik merupakan seorang manusia yang harus diasah semua potensi yang dimilikinya, baik jasmani, akal, dan yang paling penting qalbunya (hati/jiwa), bukan hanya memberian pengetahuan padanya, namun bagaimana caranya agar anak didik ini benar-benar menjadi manusia yang sesungguhnya. (3) pendidik adalah orang yang mempunyai kompetensi khusus di bidang yang ditekuninya, orang yang senantiasa mau lebih mengembangkan dirinya, menguasai ilmu bukan hanya ilmu di bidang yang ditekuninya, namun juga ilmu lain di luar bidang yang ditekuninya tersebut. (4) kurikulum pendidikan Islam mencakup materi yang bukan hanya berisi pengetahuan semata, namun juga mencakup nilai-nilai budi pekerti dan rasionalitas yang juga penting bagi anak didik, metode pendidikan yang menekankan sisi pendidikan moral sehingga terbentuk moral yang baik pada diri anak disamping tersampaikannya materi. (5) evaluasi yang sasarannya adalah mengenai pembentukan sikap dan moral anak didik yang sesuai dengan ajaran Islam, pembentukan pola pemikiran rasional dan perkembangan pemahaman agama yang sesuai dengan usia anak didik. } }