eprintid: 7669 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/00/76/69 datestamp: 2013-05-13 10:47:00 lastmod: 2013-05-13 10:47:00 status_changed: 2013-05-13 10:47:00 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MOH. TARIB, NIM. 08530068 title: PERGULATAN PEMIKIRAN TENTANG ASAS NEGARA (Studi Tentang Penafsiran Abdurrahman Wahid Dan Taqi Al-Din Al-Nabhani) ispublished: pub subjects: T divisions: jur_tha full_text_status: restricted abstract: Konsep negara dalam peradaban umat Islam hingga saat ini masih menjadi isu yang aktual di tengah-tengah kehidupan. Bahkan masih menjadi perdebatan yang tidak kunjung selesai. Dalam konteks Indonesia khususnya perdebatan seputar relasi agama dan negara telah banyak menguras energi bangsa ini, sejak masa-masa persiapan kemerdekaan hingga setengah abad lebih setelah merdeka. Di satu sisi ada kelompok legal-formalistik yang berusaha menerapkan sistem Islam dengan wujud negara Islam, dengan dalih Islam sebagai agama yang lengkap dan serba sempurna termasuk masalah tata negara. Pada sisi yang lain ada kelompok substantif-inklusif yang menolak formalisasi Islam ke dalam bentuk negara Islam, dengan alasan al-Qur‟an tidak berbicara masalah bagaimana negara itu didirikan. Adanya kedua paradigma kelompok yang saling bertentangan ini tidak terlepas dari penafsiran dan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur‟an yang menjadi landasan berpikir mereka masing-masing. Dari wacana tersebut menarik perhatian penulis untuk meneliti dua tokoh besar muslim modern yang cukup berpengaruh dalam konteks perpolitikan dan kenegaraan. Kedua tokoh tersebut adalah Abdurrahman Wahid dan Taqi al-Din al-Nabhani. Dalam penelitian ini mengkaji penafsiran terhadap ayat-ayat yang menjadi landasan konsep negara kedua tokoh tersebut. Kemudian mencari akar perbedaan penafsirannya. Perbedaan setting historis kedua tokoh ini banyak mempengaruhi pemahamannya ketika menafasirkan ayat al-Qur‟an tentang asas negara. Abdurrahman Wahid mewakili kelompok dengan paradigma substantif-inklusif, sedangkan Taqi al-Din al-Nabhani dari kelompok legal-formalistik. Peneletian ini merupakan penelitiaan kepustakaan (library research). Untuk mengkaji penafsiran Abdurrahman Wahid dan Taqi al-Din al-Nabhani terhadap ayat-ayat tentang asas negara, maka penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu mengurai secara teratur konsepsi kedua tokoh. Untuk memahami dan menyelami data yang terkumpul serta untuk menangkap arti dan nuansa yang dimaksud kedua tokoh secara khas dalam hal ini menggunakan metode eksplanatif. Kemudian memperbandingkan penafsiran Abdurrahman Wahid dan Taqi al-Din al-Nabhani, sehingga dapat diketahui perbedaan dan persamaannya. Abdurrahman Wahid menafsirkan lafadz al-silmi dalam (QS. Al-Baqarah[2]: 208) dengan „kedamaian‟ kedamaian menurutnya adalah kata sifat yang menunjuk pada entitas yang universal, yang tidak perlu dijabarkan oleh sistem tertentu, termasuk sistem Islami. Kemudian ia menafsirkan (QS.Al-Maidah [5]: 3) bahwa Islam tidak harus mendirikan negara agama, melainkan berbicara tentang kemanusiaan secara umum, yang sama sekali tidak memiliki sifat memaksa. Pemaksaan penafsiran untuk menjadikan Islam sebagai ideologi negara menurut Abdurrahman Wahid sangat tidak demokratis dan harus ditolak. Berbeda dengan Taqi al-Din al-Nabhani yang menfasirkan (QS.Al-Maidah[5]:48-49). Al-Nabhani mengeneralisir kedua ayat ini sebagai seruan yang bersifat umum akan wajibnya mengangkat seorang khalifah dan mendirikan negara Islam. Dalam menafsirkan ayat tersebut al-Nabhani cenderung tekstualis, sehingga ayat tersebut tampak digeneralisir sebagai perintah untuk mendirikan khilafah. Perbedaan penafsiran kedua tokoh ini tidak lepas dari latar historis yang meliputi pendidikan yang ditempuh, sumber bacaan dan kondisi politik di mana kedua tokoh itu berada. date: 2013-01-31 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA department: FAKULTAS USHULUDDIN, STUDI AGAMA DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi citation: MOH. TARIB, NIM. 08530068 (2013) PERGULATAN PEMIKIRAN TENTANG ASAS NEGARA (Studi Tentang Penafsiran Abdurrahman Wahid Dan Taqi Al-Din Al-Nabhani). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/4/lightbox.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/5/preview.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/6/medium.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/7/small.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/8/lightbox.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/9/preview.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/10/medium.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/11/small.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/14/lightbox.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/15/preview.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/16/medium.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/17/small.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/18/lightbox.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/19/preview.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/20/medium.jpg document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7669/21/small.jpg