TY - THES ID - digilib7682 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7682/ A1 - ABDURROHMAN AZZUHDI, NIM. 09532002 Y1 - 2013/01/30/ N2 - Khazanah tafsir al-Quran semakin kaya ketika Markaz Jilani li al-Buhus\ al- ?Ilmiyyah tahun 2009 menerbitkan karya berjudul Tafsir al-Jailani yang diakui sebagai buah tangan ?Abd Qadir al-Jailani. Penerbitan karya ini berdasarkan temuan manuskrip oleh Fad{il al-Jailani selaku editor di 70 perpustakaan pada 20 negara dan menemukan 17 karya al-Jailani. Beberapa pengarang Mu?jam menyatakan bahwa tafsir ini karya Ni?matullah bin Mahmud al-Nakhjuwani. Di sisi lain model gaya bahasa dalam Tafsir al-Jailani tidak sebagaimana biasanya al-Jailani menulis. Sedangkan corak tasawuf yang terkandung sepertinya juga tidak selaras dengan yang dianut al-Jailani. Berangkat dari asumsi dasar inilah kemudian penulis mengangkat ke permukaan persoalan mengenai otentisitas tafsir sufistik ?Abd al-Qadir al-Jailani dalam kitab Tafsir al-Jailani. Penelitian ini menggunakan metode diskriptifanalitis dengan model paradigma internal dan eksternal Thomas Michel. Mengingat buku tafsir ini masih tergolong baru untuk diteliti maka rumusan masalah pertama yang penulis angkat ialah bagaimana gambaran umum tafsir al- Jailani ? Kemudian beranjak pada bagaimana otentisitas penafsiran Tafsir al- Jailani ? Dari penelitian tersebut terungkap bahwa susunan Tafsir al-Jailani meliputi pembuka surat (fatihah al-surat), tafsir rasionalis berpola tahlili dengan corak sufistik, kesimpulan sederhana dan penutup surat (khatimah al-surat). Tafsir al- Jailani kadang menafsirkan ayat dengan memandang aspek zahir ayat, terutama pada wilayah ayat hukum. Meski demikian terkadang juga ditafsirkan dengan model makna batin. Sedangkan ayat yang ditafsirkan model esoterik cenderung filosofis mirip model falsafi. Hasil perbandingan antara penafsiran dalam Tafsir al-Jailani dengan karya lain al-Jailani terdapat kesamaan dan perbedaan. Namun demikian perbedaannya lebih dominan. Mengenai konsepsi tasawuf yang terkandung dalam Tafsir al- Jailani cenderung mengarah pada faham hulul dan wahdat al-wujud. Indikator ini muncul saat nampak banyak sekali kesimpulan dari penafsiran yang mengajak pada laku fana?, meninggalkan nasut menuju lahut. Di sisi lain muncul konsep emanasi dan konsep dualisme sifat ketuhanan yang kontradiktif sebagaimana yang diyakini Ibnu ?Arabi. Melalui telaah peneliti terhadap berbagai ciri khas Tafsir al-Jailani dan perbandingan tersebut, patut ditarik benang merah bahwa penafsiran dalam Tafsir al-Jailani patut diduga bukanlah hasil penafsiran ?Abd al-Qadir al-Jailani (471-561 H). PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - TAFSIR AL-JAILANI (TELAAH OTENTISITAS TAFSIR SUFISTIK ABD AL-QADIR ALJAILA NI DALAM KITAB TAFSIR AL-JAILANI) AV - restricted ER -