%A NIM. 09123008 KHUSNUL KHATIMAH %T PENGAMALAN NILAI SIPAKATAU, SIPAKALEBBI, SIPAKAINGE DI LINGKUNGAN FORUM KOMUNITAS MAHASISWA BONE-YOGYAKARTA (FKMB-Y) %X Salah satu pondasi terwujudnya struktuk kekeluargaan antar individu ditentukan oleh sikap seseorang. Sikap yang diterapkan oleh leluhur Bugis di segala sektor kehidupan diantaranya sipa’ sipakatau, sipakalebbi, sipakainge (nilai 3-S). Namun, zaman modernisasi dan informasi ini menjadi ancaman bagi identitas suku bangsa karena kurangnya pengenalan dan penghayatan terhadap nilai–nilai budaya sendiri, bahkan semakin mendekatkan pada degradasi moral. Di tengah kondisi seperti ini, masih ada beberapa kelompok pemerhati budaya seperti organisasi yang berbasis kedaerahan di mana digerakkan oleh sekelompok kaum intelektual yaitu organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Bone (FKMB) di Yogyakarta. FKMB-Y berupaya melestarikan warisan budaya khususnya budaya Bugis melalui interaksi sosial mereka pada setiap kegiatannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengamalan Nilai sipakatau, sipakalebbi, sipakainge di lingkungan Forum Komunikasi Mahasiswa Bone- Yogyakarta” yang bertempat di Asrama Arung Palakka, Jln. Kaliurang KM 8,5 Perum Dayu Baru II No. 4a Ngalik, Sleman, Yogyakarta. Adapun tujuan penelitian ini adalah menjelaskan keberadaan anggota FKMB-Y sebagai subyek budaya dalam pelestarian budaya masyarakat Bugis di Yogyakarta, mengenal kehidupan masyarakat Bugis dalam kearifan lokal, serta memberikan pemahaman tentang konsep interaksi anggota FKMB-Y dalam kegiatannya dan pengaruhnya terhadap pengamalan nilai sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge. Penelitian ini menggunakan metode penelitian budaya dengan pendekatan sosiologis dan antropologis. Pendekatan sosiologis adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hakekat masyarakat dalam kehidupan kelompok, baik struktur, dinamika, institusi, maupun interaksi sosialnya. Sedangkan pendekatan antropologis adalah landasan untuk memahami perilaku manusia (antropos) sesuai latar belakang kepercayaan dan kebudayaannya secara manusiawi (humaniora). Hasil penelitian telah membuktikan bahwa nilai sipakatau, sipakalebbi, sipakainge tidak hanya sebatas nilai kultur yang diakui oleh masyarakatnya akan tetapi juga teraplikasi pada tindakannya. Pengamalan nilai sipakatau, sipakalebbi, sipakainge telah diwujudkan dalam interaksi sosial pelajar/mahasiswa Forum Komunikasi Mahasiswa Bone pada setiap kegiatannya, bahkan menjadi asas dalam menjalankan amanah organisasi secara tertulis. %D 2013 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib7775