TY - THES ID - digilib7862 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7862/ A1 - FADLAN BARAKAH, NIM. 08720014 Y1 - 2012/08/30/ N2 - Salah satu tema penting yang banyak diwacanakan pemikir muslim era kontemporer adalah pluralisme keagamaan (religius pluralism). Hal ini juga terjadi di Indonesia, sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, wacana pluralisme agama menjadi salah satu tema yang banyak diperbincangkan oleh para akademisi, cendikiawan muslim tanah air. Jika melihat konteks ke- Indonesiaan, keberagaman agama merupakan salah satu konstruksi dari berdirinya Bumi Pertiwi. Sebagai paham yang berlandaskan agree disagrement, pluralisme agama dikembangkan untuk mencegah konflik antar umat beragama di Indonesia. Selain itu, paham pluralisme agama dimaksudkan untuk menjaga persatuan bangsa. Pluralisme agama sejalan dengan Pancasila, UUD 1945 dan semboyan negara, Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan yang ada bukan dijadikan alasan untuk berkonflik namun dipandang sebagai potensi yang diberikan Tuhan untuk maju bagi bangsa ini. Di Indonesia, paham pluralisme agama dikembangkan oleh kaum pemikir Islam progresif. Golongan ini terdiri dari para intelektual/cendikiawan dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan NU. Terdapat tiga tokoh utama pengagas paham pluralisme agama di Indonesia yang berasal dari dua organisasi Islam terbesar ini, yakni Abdurrahman Wahid, Nurcholis Madjid dan Ahmad Syafii Maarif. Ketiga tokoh ini memiliki keprihatinan terhadap kondisi serta masa depan bangsa ini. Penelitian ini sendiri merupakan studi tokoh dengan fokus utama Ahmad Syafii Maarif sebagai subjek penelitian. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara menelaah karya-karya Ahmad Syafii Maarif dengan pendekatan sosiologi pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pandangan Syafii Maarif tentang pluralisme agama yang terjadi di Indonesia. Dipilihnya Ahmad Syafii Maarif karena beliau merupakan tokoh nasional yang berasal dari Muhammadiyah, serta pernah menjabat sebagai Ketua Umumnya. Selain itu dari segi keilmuan, karya-karya yang dihasilkan oleh Guru Besar Ilmu Sejarah ini banyak mengupas pluralisme agama. Dari penelitian ini didapati bahwa, berdasarkan keilmuan dan pengalaman hidupnya, Ahmad Syafii Maarif adalah seorang yang berpaham inklusif dalam menyikapi pluralisme agama. Syafii Maarif mengakui pluralisme agama sesuai dengan realitas, sejarah Indonesia. Ahmad Syafii Maarif mensyratkan untuk hidup berdampingan antar umat beragama harus memiliki rasa lapang dada yang besar dengan segala perbedaan yang ada. Sebagai warga Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif sangat toleran terhadap segala bentuk perbedaan, termasuk dalam perbedaan agama. Pluralisme bagi Syafii Maarif digunakan sebagai alat untuk menjalin persatuan dan harmonisasi antar umat beragama di Indonesia. Kata Kunci: - Pluralisme Agama - Ahmad Syafii Maarif PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - PANDANGAN PLURALISME AGAMA AHMAD SYAFII MAARIF DALAM KONTEK KEINDONESIAAN DAN KEMANUSIAAN AV - restricted ER -