TY - THES ID - digilib8055 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8055/ A1 - INAYATUS SHOLIHAH, NIM. 09532049 Y1 - 2013/03/22/ N2 - Syair jahili merupakan syair yang sudah menjadi tradisi turun menurun orang Arab sejak masa jahiliyah hingga al-Qur?an diturunkan. Syair jahili dianggap sebagai trend Arab yang memiliki unsur sastra yang sangat tinggi. Begitu juga dengan al-Qur?an merupakan mu?jizat Nabi yang juga mengandung unsur sastra yang sangat tinggi. Tak ayal pada saat al-Qur?an diturunkan banyak orang Arab yang suka meniru dan melantunkan ayat-ayat al-Qur?an. Moment seperti ini digunakan oleh para penafsir untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur?an dengan menggunakan syair jahili. Mereka menganggap syair dapat menjadi sarana untuk menafsirkan ayat al-Qur?an. Penafsiran tersebut berlanjut hingga masamasa setelahnya. Para ulama? banyak berkomentar tentang masalah tersebut, di antara mereka ada yang mengatakan syair tidak dapat menjadi sarana penafsiran dan pendapat lain mengatakan sebaliknya. Sahabat Umar misalnya, ia banyak menggunakan syair jahili untuk menafsirkan maupun memaknai ayat-ayat alQur?an. Metodenya ini juga diikuti oleh Ibnu ?Abbas, dalam memahami kata garib dalam al-Qur?an juga menggunakan syair jahili dengan tujuan mempermudah pemahaman terhadap Garib al-Qur?an. Perbedaan pendapat tersebut terus berlanjut hingga muncul beberapa kitab tafsir yang menyelipkan beberapa syair jahili tersebut. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kitab alTatawwur al-Dalali baina Lugah al-Syi?ri al-Jahili wa Lugah al-Qur?an al-Karim karya ?Udah Khalil Abu ?Udah. Yang menarik dari kitab ini adalah pengarangnya menyuguhkan istilah-istilah yang dipakai oleh orang Islam dan mengkomparasikannya dengan kata-kata yang digunakan dalam syair jahili. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif-analitis, yaitu sebuah metode yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada dengan analisa dan kualifikasi. Dari penelitian ini, penulis menyimpulkan beberapa hal antara lain: a). Istilah-istilah yang digunakan dalam al-Qur?an memiliki hubungan erat dengan syair-syair jahili, misalnya kata al-nifaq pada masa jahiliyah berarti sarang atau lubang yang dibuat oleh jerboa (hewan semacam tikus) yang dengannya bisa keluar masuk lubang tersebut, sama halnya dengan orang munafik yang bisa keluar masuk agama Islam, b). Adanya hubungan erat tersebut di karenakan jarak antara masa turunnya al-Qur?an dan syair jahili merupakan jarak yang dekat, c). Syair jahili memiliki peran penting dalam menafsirkan istilah-istilah al-Qur?an seperti mengungkap makna asal, makna asing ( garib), pergeseran makna baru, dan variasi makna dalam al-Qur?an. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - PERAN SYA?IR-SYA?IR JAHILI DALAM MENAFSIRKAN AL-QUR?AN (TELAAH KITAB AL-TATHAWWUR AL-DALALI BAINA LUGAH AL-SYI?RI AL-JAHILI WA LUGAH AL-QUR?AN AL-KARIM ) AV - restricted ER -