TY - JOUR ID - digilib8389 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8389/ A1 - M. AGUS NURYATNO , - Y1 - 2003/01/01/ N2 - Tulisan ini bermak&itd untuk mengelaborasi tiga paradigma besar dalam penelitian kualitatif yaitu positivisme, interpretif, dan teori kritis. Positivisms mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan ilmu sosial seperti ilmu eksakta, yaitu dengan mengedepankan obyektijitas, methodological correctness dan asas bebaa-nilai. Penelitian sosial, menurut model ini, harus obyektif dan bebas dari bias indwidu serta didasarkan pada kolkulasi angka-angka. Dengan demikian, harus ada jarak antara peneliti dan yang diteliti. Sementara itu, paradigma interpretif lebih mengedepankan aspek pemahaman terhadap masyarakat yang diteliti. Oleh karena itu, tidak ada jarak antara peneliti dan yang diteliti. Keduanya berbaur dan soling melengkapi. Yang ditekankan model ini adalah bagaimana memahami esensi kehidupan manusia dengan berinteraksi langsung dengan yang diteliti. Paradigma terakhir, teori kritis, hampir sama dengan model interpretif. Hanya saja, paradigma ini tidak hanya berhenti pada aspek memahami, tapi juga bagaimana pemahaman tersebut dijadikan sebagai basis untuk mentransformasikan masyarakat Dengan demikian, menurut model ini, penelitian harus punya keberpihakan, tidak mungkin bersifat obyektif dan bebas-nilai. Penulis mengajak untuk menggeser kecenderungan model penelitian sosial dari positiviame dan interpretif ke model teori kritis. Sebab, model ini diyakini bisa menjembatani problem etik/emik yang sering terjadi dalam penelitian sosial, di mana penelitian yang dilakulcan tidak mempunyai imbas bagi masyarakat yang diteliti, bakkan terkadang tidak jarang hanya sekedar untuk intellectual exercise semata. JF - Jurnal Hermeneia\Vol-2-No-1-2003 KW - positivisme KW - interpretif teori kritis TI - THE CALL FOR THE PARADIGM SHIFT IN QUALITATIVE RESEARCH FROM POSITIVISM AND INTERPRETIVE TO CRITICAL THEORY AV - public ER -