@article{digilib8390, month = {January}, title = {ETIKA DIALOG ANTAR AGAMA (KRISTEN-MUSLIM) BOOK REVIEW}, author = {- HERMENEIA}, year = {2003}, journal = {Jurnal Hermeneia{$\backslash$}Vol-2-No-1-2003}, keywords = {dialog, kristen, muslim}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8390/}, abstract = {Buku pedoman ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1970 sebagai lanjutan dari gagasan awal Konsiliasi Vatican II (1962-1965). Seperti diketahui, konsili tersebut membuka cakrawala baru dalam hubungan di antara umat Katolik dengan umat-umat lainnya, dan khususnya terhadap umat Islam terdapat penghargaan baru seperti yang termuat di dalam ensiklik Nostra Aetate (Ind: "di zaman kita") no. 3, yang dimuat pada sampul belakang buku di atas: Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satusatunya yang hidup dan berdaulat, penuh belas kasihan dan Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati kepada ketetapanketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham -iman Islam dengan sukarela mengacu kepadanya- telah menyerahkan diri kepada Allah. Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah, melainkan menghormatiNya sebagai Nabi. Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, dan pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu mereka mendambakan hari pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.} }