%0 Journal Article %A FAHRUDDIN FAIZ , - %D 2004 %F digilib:8446 %J Jurnal Hermeneia\Vol-3-No-2-2004 %K tuhan, filosof %T RESENSI BUKU MENJANGKAU TUHAN DENGAN AKAL %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8446/ %X Menghadapkan secara diametral perangkat analisis kefilsafatan dengan entitas metafisikal-religius yang diyakini keberadaannya—seperti tentang Tuhan dan pranata eskatologis— sebenarnya bukanlah persoalan yang mudah, baik untuk dipertanggung-jawabkan secara akademis-intelektual, maupun apalagi dipertanggungjawabkan secara sosial-spiritual. Secara akademik-intelektual argumen-argumen yang diajukan oleh para filosof terhadap entitas-entitas metafisika tersebut seringkali dipandang artifisial, karena sifatnya yang terbatas antara spekulasi atau justifikasi. Sementara itu secara sosial-spiritual lontaran kritik dan konstruksi argumen kefilsafatan seringkali harus berbenturan dengan keyakinan dogmatis-resmi para pemeluk agama. Kenyataan inilah kiranya yang kemudian mendorong beberapa filosof merasa “pesimis” bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang Tuhan, Kebertuhanan maupun hal-hal yang metafisikal adalah sesuatu “yang mungkin”.