%0 Thesis %9 Skripsi %A MOH. MIZAN HABIBI, NIM. 09410153 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2013 %F digilib:8720 %I UIN SUNAN KALIJAGA %T UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU UNTUK MENGHADAPI PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANYUSOCA, PLAYEN, GUNUNGKIDUL %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8720/ %X Latar belakang penelitian ini adalah realitas di lembaga-lembaga pendidikan, masih banyak ditemukan secara faktual bahwa ada guru-guru yang belum menguasai kompetensi secara praksis sebagaimana mestinya. Contoh kecilnya adalah guru hanya bertindak sebagai penyaji informasi saja, menggunakan sistem satu arah, dan menjadikan dirinya sebagai subyek pendidikan. Berangkat dari kegelisahan banyaknya guru yang belum menguasai kompetensinya secara maksimal, maka pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akan melakukan evaluasi terhadap kinerja guru secara langsung yang dirumuskan dalam kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Karena dalam PKG erat kaitannya dengan kompetensi guru, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru untuk menghadapi PKG di MTs Negeri Banyusoca dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berjenis deskriptifanalisis. Penelitian ini mengambil latar tempat di MTs Negeri Banyusoca, Playen. Gunungkidul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan. Dari makna itulah ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala MTs Negeri Banyusoca melakukan langkah tindak lanjut dengan adanya kebijakan PKG dalam bentuk upaya peningkatanb kompetensi guru, di antaranya: mengadakan seminar pendidikan karakter bagi guru, mengoptimalkan fasilitas laboratorium, mushola dan perpustakaan sebagai media pembelajaran, mengirim guru-guru untuk mengikuti workshop pengembangan media pembelajaran, mengintruksikan bagi guru-guru untuk aktif di MGMP (musyawarah guru mata pelajaran), pemberian motivasi, seminar pendidikan karakter, membuat kebijakan jam masuk dan pulang sekolah, kebijakan sholat dhuha dan dhuhur berjama’ah untuk guru, penilaian kunjungan kelas, pertemuan rutin guru, membuat kegiatan yang bersifat kultural atau kekeluargaan, pertemuan berkala dengan wali murid,dan terlibat dalam kegiatan atau hajatan di masyarakat sekitar, dan pengadaan buku pegangan serta alat peraga pembelajaran. Serta ditemukannya faktor-faktor yang mempengaruhi, di antaranya: lingkungan yang kondusif, respon yang baik dari guru, sarana dan pra sarana, dan anggaran dana.