%A PUJIYARTA - NIM. 01470832 %O Pembimbing : Drs. M. Jamroh Latief, M.Si. %T METODE PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK MASA PUBERTAS DALAM ISLAM (Telaah Pemikiran Dr. Abdullah Nashih Ulwan) %X ABSTRAK Abdullah Nashih Ulwan adalah seorang sosok cendekiawan muslim yang produktif dalam menuangkan ide dan gagasannya, terlihat dari karyanya yang begitu banyak, di antaranya dalam bidang dakwah dan pendidikan. Ia seorang putra Haji Sa'id Ulwan, ia lahir pada tahun 1928 di kota Halab Suriah. Abdullah Nashih Ulwan adalah salah seorang sarjana muslim di bidang pendidikan. Ia merupakan salah satu sarjana muslim yang banyak berkecimpung dalam dunia pendidikan Islam. Di samping itu kebesarannya juga di kenal di bidang dakwah karena hasil karyanya juga banyak membahas masalah dakwah serta dalam bidang hukum. Bertolak dari seorang tokoh tersebut, yang ingin penulis konfirmasikan dalam skripsi ini adalah mencoba untuk membuka tabir pemikiran tokoh tersebut dalam kaitan dunia pendidikan yang lebih khusus tentang pendidikan Seks bagi Anak masa pubertas. Lebih lanjut penulis konfirmasi lagi bahwa agar dapat dipertanggungjawabkan secara akademis maka penulis menggunakan suata metodologi adapaun metodologi pembahasan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kepustakaan (library research). Anak merupakan makhluk yang membutuhkan bimbingan dari orang dewasa. Dimaksudkan untuk membantu anak tersebut dalam menjalani perkembangan kehidupannya. Pendidikan merupakan cara yang banyak ditempuh dari orang dewasa terhadap anak baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara informal. Pendidikan sangat diperlukan oleh anak tidak terkecuali pendidikan seks terhadap anak, karena pada dasarnya pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri. Akan tetapi wacana yang berkembang dalam hal pendidikan seks pada anak ini banyak yang tidak sepakat tentunya dengan berbagai macam argumentasi. Mengenai masalah pendidikan seks pada anak sangat diperlukan karena sudah kodratnya apabila anak memerlukan bimbingan orang dewasa yang lebih dulu berpengalaman. Suatu kekeliruan yang sering terjadi adanya anggapan dari sebagian masyarakat bahwa membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seks merupakan masalah yang tabu. Jijik dan kotor, tak patut untuk diperbincangkan. Apalagi masalah tersebut dikaitkan dengan masalah diniyah (agama). Asumsi ini senantiasa di analogikan bahwa sifat kotor dan jijik yang melekat pada masalah seksual, khawatir melekat dan mencemari kesucian nilai-nilai addin (agama). Untuk mencapi tujuan pendidikan Islam yaitu terbentuknya kepribadian muslim, yang mempunyai landasan filosofis Qur`an maka sudah barang tentu harus menegakan pandangan yang telah hilang menjadi nampak. Satu tanggung jawab para Pendidik yaitu penddikan seksual. Islam memandang bahwa dorongan seksual bersifat instuktif. Perkembangan manusia secara normal musti memunculkan dorongan-dorongan instruktif menuju ke arah yang positif. Bukan mengekangnya secara terus menerus atau membiarkan bebas lepas dari kendali. %K Pendidikan seks, pubertas, Islam. %D 2008 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib897