eprintid: 907
rev_number: 17
eprint_status: archive
userid: 8
dir: disk0/00/00/09/07
datestamp: 2012-05-22 01:56:47
lastmod: 2016-03-29 01:08:16
status_changed: 2012-05-04 16:40:06
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: IDRUS SALAM - NIM. 03350014,  
title: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DOI' MENRE' DALAM PERNIKAHAN ADAT BUGIS DI JAMBI  ( STUDI KASUS DI DESA SIMBUR NAIK, KEC. MUARO SABAK  KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR, JAMBI )
ispublished: pub
subjects: PB
divisions: jur_aas
full_text_status: restricted
keywords: Pernikahan Adat Bugis
note: Pembimbing I : Drs. Ahmad Patiroy. MA., Pembimbing II : Drs. Supriatna. M.Si.
abstract: Perkawinan  merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat yang tidak dapat lepas dari tradisi yang telah dimodifikasi agar sesuai dengar ajaran yang mereka anut. Seperti adat sudah menyatu bagi masyarakat yang juga ikut berperan aktif dalam mengatur tentang perkawinan. Secara spesifik, praktis adat ini dapat ditemukan dalam perkawinan. Doi' menre'adalah ketentuan adat yang mensyaratkan seorang suami harus memberikan suatu pemberian kepada seorang perempuan yang jumlahnya sesuai dengan kesepakatan antara pihak laki-laki dengan pihak perempuan di samping kewajibannya untuk memberikan mahar sebagaimana yang diatur dalam Islam. Melihat persoalan di atas, timbul kesan bahwa ada dua kewajiban yang mesti dilakukan oleh calon suami kepada calon istri yaitu kewajiban memberi pemberian adat yang dikenal dengan istilah doi' menre' dan kewajiban untuk memberikan mahar sebagaimana yang disyari'atkan dalam Islam. Secara sepintas hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam atau setidak-tidaknya menyulitkan masyarakat Bugis di dalam melaksanakan perkawinan, padahal Islam hanya mensyaratkan mahar tidak lebih dari itu. Penelitian mengenai doi' menre' ini semakin memilki relevansi karena sampai sekarang di masyarakat Bugis, tepatnya di Desa Simbur Naik. Praktek doi' menre' dalam perkawinan adat Bugis masih terus berlangsung meskipun banyak mendapat pengaruh budaya dari luar dan struktur masyarakat yang sudah berubah Penelitian ini menggunakan metode purpossive sampling yang datanya diperolah melalui wawancara secara langsung sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa doi' menre' adalah syarat bagi berlangsungnya akad nikah yang dipandang sebagai uang pesta dalam jumlah yang tidak mengikat. Persoalan doi' menre' dalam hukum Islam termasuk dalam hal yang tahsiniyyah walaupun menurut adat doi' menre' masuk dalam kategori syarat dalam pernikahan adat. Jadi adat dalam hal ini berada di bawah hukum syar'i dan sebuah syarat yang bisa membatalkan yang halal dalam syar'i tidak diterima. Oleh karena itu, hukum doi' menre' menurut hukum Islam adalah mubah (boleh) karena kedudukanya sebagai hibah.   
		
		
	
date: 2008-07-08
date_type: published
institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
department: Fakultas Syari'ah
thesis_type: skripsi
thesis_name: other
refereed: TRUE
referencetext: 	update terakhir : 2008-07-08 10:57:26 ; 
	nama file diserver lama : digilib-uinsuka--idrussalam-636-1-.pdf ; 
	letak file diserver lama : ./files/disk1/13/digilib-uinsuka--idrussalam-636-1-.pdf ; 
	url download server lama : /download.php?id=764 ; 
	nama file lama : .PDF ; 
	format file : application/pdf ; 
	besar file  : 5037304 Kb. 
	penulis     : Idrus Salam

	
	Copyright (c) 2008 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.
citation:   IDRUS SALAM - NIM. 03350014,   (2008) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DOI' MENRE' DALAM PERNIKAHAN ADAT BUGIS DI JAMBI ( STUDI KASUS DI DESA SIMBUR NAIK, KEC. MUARO SABAK KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR, JAMBI ).  Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/907/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/907/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf