%0 Thesis %9 Skripsi %A ALI RAHMAN, NIM. 96522113 %B Fakultas Ushuluddin %D 2003 %F digilib:9353 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Pluralisme agama %T PLURALISME AGAMA DALAM WARISAN ISLAM CIREBON (Studi Terhadap Kraton Kasepuhan) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9353/ %X Skripsi im disusun berangkat dan kekaguman penyusun akan kekayaan tradisi budaya Islam Cirebon yang masih dilestarikan dan tetap bertahan di tengah himpitan modernisasi yang cenderung memusuhi. Fenomena im menjadi saksi sejarah akan kebebasan Islam di masa lalu dan menjadi daya tank tersendiri bagi sebagian kalangan tertentu sebagai sarana untuk meningkatkan spiritualitasnya. Perpaduan berbagai agama dalam kraton Kasepuhan itu sendiri tidak hanya mencermirikan dimensi dakwah Islam atau sebuah proses alami tanpa sengaja atau bahkan merupakan pelenturan suatu budaya ketika masuk path wilayah kebudayaan lain sekalipun. Tetapi lebih dan itu penciptaannya mengandung unsur kesengajaan pelaku budaya tentang konsep pluralisme, toleransi, dan kebebasan beragama yang menjelma clalam kebudayaan. Dengan melihat penjelasan di atas muncul permasalahan yaitu, apa saja warisan kerajaan islam Cirebon yang mengandung makna pluralisme agama, sapa relevansi warisan kerajaan Islam Cirebon yang mengandung pluralisme agama terhadap masyarakat sekitarnya. Dalam penelitian im penulis menggunakan pendekatan histonis-antropologis dan mengkhusukan dengan pendekatan hermeneutik. Penelitian im mempunyai tujuan untuk mengetahui warisan kerajaan Islam Cirebon yang men gandung pluralisme agama dan relevansinya terhadap masyarakat sekitar. Salah satu penjabaran kongkrit pluralisme, toleransi, dan kebebasan beragama yang juga cukup menarik dan unik dalam bentuk lain, sebagaimana terlihat pada benda-benda peninggalan di dalam kraton Kasepuhan Cirebon yaitu Kereta Pusaka Singa Barong, yang bentuknya adalah perpaduan dari kepala dan sayap Paksi (burung garuda) yang merupakan gambaran Bouroq makhluk suci dalam mitologi Islam, yang berkaki dan berekor Naga, yang merupakan simbol makhluk suci agama-agama Cina, kemudian berbelalai Liman (gajah) yang membelit trisula, hal mi merupakan perwujudan makhluk suci Hindu-India, serta tnisula tersebut berarti tiga jalan benbeda dalam mencapai satu tujuan. Sedangkan tradisi/upacara adat yang ada dan masih berlaku sampai sekarang lebth condong kepada sinkretisme, diantaranya upacara panjang jimat, yang dilakukan pada tanggal 12 Robiā€™ul awal dalam peringatan han lahir nabi Muhammad saw, dengan cara mengeluarkan barang-barang yang di anggap keramat dan dimandikan dengan air kembang kemudian di arak menuju masjid kraton. Dan cam jalannya upacara tersebut terdapat perpaduan budaya antara buthya Hindu dan budaya Islam. Dengan adanya wanisan kerajaan Islam Cinebon yang mengandung pluralisme agama yang terdapat pada benda-benda maupun tradisi/upacara adat, masyarakat setempat menjadi mengerti pentingnya hidup bertoleransi antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujudnya hidup rukun, saling tolong menolong dan saling hormat mnghormati antar sesama.