TY - THES ID - digilib9366 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9366/ A1 - lMA KURNIANINGSIH, NIM. 98512624 Y1 - 2003/08/05/ N2 - Salah satu isu sentral dalam pemikiran Syari'ati adalah tentang manusia. Ketertarikannya untuk mengkaji masalah humanisme disebabkan adanya kegelisahan intelektual akibat kondisi masyarakat Islam pada umumnya dan kondisi masyarakat Iran pada khususnya yang selaku berada pada barisan belakang peradaban umat manusia dan malah banyak yang berada dalam jajahan negara-negara kapitalis. Syari'ati menekankan kepada pencarian kembali makna humanisme yang telah tenggelam oleh tuntutan perkembangan zaman. Tuntutan perkembangan itu telah menumbuhkan perubahan demi perubahan tatanan dan penciptaan sarana-sarana penyelenggaraan cara-cara kehidupan, yang kian lama cenderung menghilangkan arti kehadiran manusia. Didorong oleh kegelisahan intelektual, Syari'ati mencoba menafsirkan berbagai istilah dalam Al Qur'an yang berkaitan dengan masalah humanisme dengan menggunakan pendekatan sosiologi yang diperolehnya selama belajar di Perancis. Dari kajian yang dilakukan Syari'ati, dia berpendapat bahwa Islam memberikan suatu potensi metafisik demi prinsip "tanggung jawab kemanusiaan", lalu mengisi esensi perwujudan manusia dengan akal dan cinta, melalui kisah iblis dan hawa, serta persoalan kemaksiatan. Dan seluruh motivasi Islam adalah menyelamatkan nilai-nilai kemanusiaan dari paksaan lingkungan dan tuntutan- tuntutan yang berubah-ubah dan determinis dalam kehidupan materialisme, menyucikannya atas landasan fitrah manusia, serta memandangnya sebagai smar yang memancar dari Yang Maha Mutlak untuk menerangi nurani manusia. Pandangan Syari'ati ini sekaligus sebagai bantahan terhadap humanisme yang dikemukakan oleh para humanis Barat modem yang dengan giat berkampanye untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, namun yang terjadi, menurut Syari'ati, justru merendahkan harkat dan martabatnya, karena para humanis Barat memandang manusia sebagai makhluk yang bersifat materi belaka sebagai kebutuhan- kebutuhannya juga hanyalah yang bersifat materi. Para humanis Barat memandang manusia tak lebih dari mesin produksi dan dipaksa untuk menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya yang menurut Syari'ati, malah telah menghancurkan manusia secara total. Pendekatan yang digunakan Syati'ati dalam menganalisis berbagai konsep yang berkaitan dengan humanisme adalah anal isis sosiologis. Karena itu pandangannya tentang manusia berbeda dengan pandangan para filosof dan para sufi. Pandangan para filosof dan para sufi melihat manusia dari segi hakekatnya, sedangkan Syari'ati dan para Sosiolog pada umumnya memandang manusia dari segi fungsi yang diemban oleh manusia dalam komunitas sosialnya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - PANDANGAN ALI SYARI' ATI TENTANG HUMANISME AV - restricted ER -