%0 Thesis %9 Skripsi %A RUSLAN FUADI , NIM.. 96522076 %B Fakultas Ushuluddin %D 2003 %F digilib:9507 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K YB.Mangunwijaya %T DIALOG KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA PADA MASA ORDE BARU (Tinjauan Historis) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9507/ %X YB.Mangunwijya adalah seorang rohaniwan yang keberadaannya semasa hidup dekat sekali dengan rakyat kecil sekalipun YB. Mangunwijaya di kenaI sebagai seorang tokoh yang menyandang berbagai predikat bergengsi. YB.Mangunwijaya Lahir di Ambarawa 6 Mei 1929. Sebagai seorang rohaniwan YB.Mangunwijaya banyak memberikan konstribusi terhadap pemberdayaan nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia. Seperti apa yang pemah dikatakan oleh YB.Mangunwijaya sendiri bahwa ia berkeinginan jika meninggal sedang dalam keadaan bertugas, ia memang meninggal pada tanggal 10 Februari 1999 ketika sedang mengikuti simposium tentang masyarakat Indonesia Baru. Apa yang menarik dari YB.Mangunwijaya tidak terletak pada kemenonjolannya dalam satu disiplin ilmu pengetahuan tertentu, melainkanjustru terletak pada kemampuannya menjaga keseimbangan antara perkataan dan perbuatannya sedemikian proporsional, dengan cara inilah YB. Mangunwijaya dapat melihat adanya gejala-gejala ketidakseimbangan suatu sistem di tengahtengah masyarakat, sehingga rakyat kecil banyak menjadi korban. Pemikiran-pemikiran YB.Mangunwijaya mempunyai keterkaitan erat dengan situasi sosial semasa hidupnya. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan masyarakat yang ia lihat dan ia alami adalah masa kemunduran dan perpecahan yang merupakan konsekwensi logis dari adanya konflik multidimensi yang melanda Indonesia. Padahal di sisi lain negara-negara tetangga memperlihatkan adanya kebangkitan pemikiran. Dengan demikian situasi sosial itu merupakan data empiris yang ia kumpulkan sebagai bahan untuk membangun berbagai kerangka teori yang dikembangkan YB.Mangunwijaya. Dengan menyadari akan eksistensi manusia, YB.Mangunwijaya menegaskan akan perlunya kerjasama antar manusia itu sendiri. Selama manusia masih terus berhubungan dengan yang lainnya maka selama itu pula peradaban terus bertahan. Namun di balik semua itu ada kekurangan yang sangat fatal pada diri manusia yaitu bahwa manusia menurut YB.Mangunwijaya memiliki naluri untuk menguasai, menyerobot hak milik sesama manusia. penindasan dan eksploitasi serta sipat dan naluri manusia semacam itu mengandung potensi anarkis dalam masyarakat. Anarki itu sendiri akan mengakibatkan kehancuran manusia. Satu hal yang perlu di perhatikan bahwa menurut YB. Mangunwijaya pendekatan yang digunakan untuk meninjau kehidupan manusia dalam masyarakat bukanlah pendekatan keagamaan melainkan pendekatan kultur, suatu pendekatan yang memiliki ruang lingkup luas dan universal aplikasinya disini YB. Mangunwijaya menekankan dialog karya berjalan berdampingan dengan agama, keduanya menggalang dan mempertinggi moralitas masyarakat, bangsa dan negara. Berangkat dari pemikiran di atas skripsi ini berusaha untuk mencoba menelusuri kembali pemikiran YB.Mangunwijaya yang terwujud dalam segala tindakannya di tengah masyarakat Indonesia yang tengah membangun ini