%0 Thesis
%9 Skripsi
%A SITI FATIMAH, NIM. 09110043
%B FAKULTAS ADAB
%D 2013
%F digilib:9538
%I UIN SUNAN KALIJAGA
%P 72
%T BARA'AT AL ISTIHLAL LI SURAT AL SABA' WA SILLATUHA BI MADMUNIHA (DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYYAH)
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9538/
%X Di antara yang menarik untuk dikaji dari al-Qur’an adalah kata, kalimat atau  pernyataan yang menjadi pembuka sebuah surat yang kemudian disebut dengan Fawatih Al-  Suwar.Yang dimaksud dengan Fawatih Al-Suwar adalah pembukaan Surat, karena posisinya  mengawali teks-teks pada suatu surat dalam Al-Qur’an. Seluruh surat dalam al-Qur’an  menurut penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Abi Al Isba’ dalam kitab Al Khawathir Al  sawanih fi Akhbari Al Fawatih terbagi dalam beberapa kategori yaitu sebagai berikut:  Berupa pujian kepada Allah swt, Panggilan , Kalimat (jumlah) Khabariah, Sumpah  , Syarat , Kata Perintah , Pertanyaan., Do’a ,Alasan  , dan huruf-huruf yang terputus   Setiap bentuk pembukaan memiliki rahasia tersendiri sehingga sangat penting untuk  diteliti. Terdapat konsep hubungan antara bagian ungkapan awal surat dengan ungkapan  selanjutnya yang disebut dengan baroatul istihlal. Istilah ini juga terkait dengan istilah  munasabah, yang secara bahasa diartikan sebagai kecocokan, kepatutan, kesuaian, kedekatan.  Sedangkan secara istilah, terdapat beberapa macam pendapat dari para ulama, antara lain  Manna’ Khalil al-Qattan, bahwa segi-segi hubungan antara satu kata dengan kata yang lain  dalam satu ayat, antar satu ayat dengan ayat lain, atau antar satu surat dengan surat yang  lain. Sedangkan Hasbi al-Shiddiqie memandang bahwa munasabah hanya terbatas pada  hubungan antar ayat.  Penelitian ini menggunakan teori pendekatan Ilmu Munasabah dan Kohesi ( Perpautan  Bahasa) atau Koherensi (Perpautan Makna). Teori ini di gunakan untuk mengungkap  permasalahan tentang hubungan pujian dan sifat ketuhanan sebagai awal surat dengan isi  selanjutnya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa adanya hubungan pujian dan sifat  ketuhanan sebagai awal surat as saba’ berupa Allah pemilik semua yang ada di bumi dan  langit dan mempunyai kekuasaan atas segalanya.