@phdthesis{digilib9592, title = {Studi Pemi kiran Richard Bell tentang Naskh al-Quran}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 99533085 Ahmad Nurdin Kholili}, year = {2003}, note = {Pembimbing 1 : Drs. H.M. Yusron, MA. Pembimbing 2 : Ahmad Baidawi, S.Ag M.Si.}, keywords = {naskh al-qur'an, pemikiran}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9592/}, abstract = {Dalam al-Quran kata nuskh dala{\texttt{\char126}}n berbagai bentuknya ditemukan sebanyak empat kali, yaitu dalam QS. 2: 106, 7: 154, 22: 52 dan 49: 29. Yang masing-masing dapat diartikan menghapus, mernbatalkan, mengganti dan memindahkan. Dalaln perkembangannya ayat-ayat diatas dipergunakan sebagian ulama untuk meratifikasi eksistensi nas1k11-rnansuklz dalarn al-Quran. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan orientalis - dalaln ha1 ini Richard Bell - mengenai naskh al-Quran ini ?. Dan bagaitnana latar belakang pendapatnya itu ? serta bagaitnana metode pendekatan yang digunakannya dalarn kajian naskh al-Q{\texttt{\char126}}ranin l? Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Richard Bell mengenai naskh al-Quran, dan mengetahui latar belakang pendapatnya serta untuk mengetahui metodologi pendekatan yang digunakan dia. Penelitian ini dilakukan dengan cara menelaali buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, baik sumber primer, yaitu Hell {\texttt{\char126}}nfroductiorzt o itze Qurun maupun dari sumber sekundernya. Penelitian ini dilakukan dengan mengemukakan latar belakang pendapat Bell, tnetodologi pendekatan dan pendapat lengkap dia mengenai arti dan bukti-bukti naskh al-Quran dari buku tersebut. Kemudian mengemukakan analisis terhadap pendapatnya itu baik lnengenai metodologi, otentisitas ataupun kredibilitas keilmuan pendapat-pendapatnya itu. Orientalis ini secara eksplisit mengakui naskh al-Quran dalam arti pembatalan, penghapusan dan penggantian ayat terdahulu dengan ayat kemudian. Hanya keinudian Bell mengelaborasinya menjadi arti revrsl (perhaikan), koreksi serta /umbulzun suatu ayat terhadap ayat sebelumnya. Ti tik kunci pengelaborasiannya terletak pada latar belakang pendapatnya yaitu yang meinandang kegandaan sutnber al-Quran yaitu Allah dan Muhammad. Dan Muhammad secara konstan rnelakukan petevisian al-Quran walau atas inisiatif Tuhan, latar belakang pemikirannya in1 menjadi dasar untuk membuktikan bahwa revisi al-Quran memang tet-jadi, yang salah satunya melalui naskh al-Quran ini. Bagi Richard Bell, arti naskh sama dengan revisi yang mempunyai dua titik kesamaan yaitu heru/ungn.yu turun uyut-yyut a/-Qurun dun tujuan yang satnu ,vuitu proses perhulkan kun(AungLcn uyut. Pendekatan yang digunakan Bell dalam kaiia{\texttt{\char126}} naskh al-Quran ini adalah selain pendekatan historis, juga inelalui pendekatan filologi yang bertendensi pada penelitian sastra, bahasa dan teks al-Quran, Dalam kaj i an naskh al -Quran pendekatan historis, secara umum dipergunakan oleh berbagai kalangan, baik muslim maupun non muslim. Dan dengan pendekatan filologis yang dipergunakannya ini, - terlepas dari benar atau tidaknya - konsep naskh yang diajukannya seakan-akan asing dan baru. Latar belakang pendapatnya ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh situasi politik dunia saat itu dan kecendrungan umum para orientalis yang berada dalam suasana imperialisme. Selebihnya rivalitas rdeologi Richard Bell yang dibawa ke dalam kajian ketitnuran, cenderung inendistorsi keobyektt vi tasan pandangannya} }