@phdthesis{digilib9606, title = {ETIKA DALAM AJARAN WETU TELU DI DESA BAYAN KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK BARAT}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 94511727 M. IHSAN DARMA SANTOSA}, year = {2001}, note = {Pembimbing 1 : Drs. H. M. Fahmi M.Hum. Pembimbing 2 : Drs. Moh. Damami, M.Ag}, keywords = {Etika, Ajaran}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9606/}, abstract = {Penganut wetu telu sebagian besar adalah masyarakat pedesaan yang terisolir dan terbelakang dalam kehidupan, dan umumnya mereka berdomisili di bagian Utara Pulau Lombok. Konsep mali? (pamali, tabu) dan kemali? (yang memiliki sifat tabu), yaitu kumpulan tata nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat wetu telu di desa Bayan dalam kehidupan social dan keagamaan. Konsep tersebut burupa larangan baku yang harus dipegang oleh mereka dari generasi ke generasi. Mali? dan kemali? bagi mereka bukan sekedar larangan atau pantangan tetapi juga aturan yang harus ditaati dan diwariskan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan datanya melalui interview, dokumentasi dan observasi. Dalam menganalisa data menggunakan metode deskripsi dan interpretasi. Etika dalam ajaran wetu telu bersumber dari kesadaran akan paham ?Bayan Pusat Dunia? yang mengandung pengertian bahwa bayan adalah sebuah kiblat yang struktur ruang dan waktu alam semesta bergantung kepadanya. Wetu telu eksis hingga saat ini karena kepatuhan dan ketentuan masyarakat pendukungnya kepada pemimpin yang selalu menekankan kepada upaya mempertahankan dan mengamalkan ajaran ajaran leluhur, serta adanya kesadaran akan pentingnya mempertahankan ajaran yang ada sebagai bentuk dari bakti terhadap orang tua (leluhur).} }