%0 Thesis %9 Skripsi %A RINA MULYANI, NIM. 09220079 %B FAKULTAS DAKWAH %D 2013 %F digilib:9637 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Bullying (Kekerasan), Konseling Spiritual. %P 238 %T PENDEKATAN KONSELING SPIRITUAL UNTUK MENGATASI BULLYING (KEKERASAN) SISWA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9637/ %X RINA MULYANI,09220079. Tidak dapat dipungkiri kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah selalu terjadi. Baik itu kekerasan secara fisik maupun kekerasan secara psikis. Ejekan, cemoohan, olok-olok, mungkin terkesan sepele dan terlihat wajar. Namun, pada kenyataannya hal-hal tersebut dapat menyebabkan dampak psikologis bagi anak. Apalagi kekerasan fisik, memukul, menjegal, hingga menusuk dengan menggunakan senjata, tentu akan mengakibatkan dampak psikologis yang berbahaya bagi korban. Ancaman untuk bersikap rapuh, mudah sedih, tidak percaya diri, pemarah, agresif adalah contohcontoh akibat aksi bullying. Hal-hal tersebut dapat saja terjadi pada anak akibat dari perilaku bullying. Sejauh pengamatan peneliti, aksi-aksi bullying selama ini ditangani dengan cara-cara praktis. Bimbingan dan konseling yang menjadi tokoh urgen dalam menangani kasus tersebut masih menggunakan teknik teknik umum, sehingga diperlukan satu teknik yang menjadi terobosan bagi bimbingan dan konseling dalam mencapai hasil konseling yang komprehensif. Salah satu teknik yang digunakan adalah melibatkan intervensi agama dalam pelayanannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, Guru BK dan 6 siswa yang terlibat kasus kekerasan di SMA Negeri 1 Depok. Penelitian ini menggunakan taknik analisis data Miles dan Huberman yaitu model interaktif sehingga diperoleh hasil bahwa tipologi bullying di SMA Negeri 1 Depok terbagi dalam dua jenis yaitu bullying fisik dan bullying psikis. Sedangkan untuk jenis pendekatan konseling spiritual, konselor SMA Negeri 1 Depok menggunakan intervensi keagamaan, intervensi di dalam dan di luar pertemuan konseling, intervensi dengan merujuk kepada kitab suci, dan intervensi dengan menggunakan komunitas beragama, sedangkan untuk peran konselor lebih banyak mengadosi sikap ekumenik yaitu pemberian layanan yang tidak bersifat doktrin dan tidak terikat dengan teologis atau praktik-praktik keagamaan yang dianut klien, tetapi bersifat general atau universal. Keyword: Bullying (Kekerasan), Konseling Spiritual. %Z Pembimbing: Dr. Casmini, M.Si