relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9657/ title: PENAFSIRAN IKHTILAF MENURUT TAFSIR AL-THABARI (Studi kitab Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ay al-Qur'an) creator: RUSLI, NIM. 98532589 subject: Tafsir Hadist description: Term ikhtilaf merupakan istilah yang tidak asing lagi di kalangan ummat Islam. Namun, kebanyakan orang masih sering keliru dalam memahaminya, selama ini ikhtiliif sering dipahami secara sempit, hanya sebatas perbedaan dan perselisihan pendapat saja. Hal senada telah dikemukakan dalam hadis Nabi "ikhtiliifu ummati rahmatun" (perbedaan ummatku adalah rahmat).' jika kita melihat apa yang terjadi pada zaman sekarang ini, maka ikhtiliif merupakan lawan dari persaudaraan. Tidak jarang perbedaan dan perselisihan pendapat di tengahtengah kehidupan masyarakat kita sekarang ini, baik di bidang politik, agama ataupun di bidang pemikiranan. Hal ini akan membawa pada perpecahan, kehancuran dan pertikaian yang berkepanjangan. Sedangkan di satu sisi, Islam adalah agama yang mangajak kepada persaudaraan yang terwujud dalam solidaritas, saling menolong dan membantu serta mengecam perpecahan dan perselisihan. Permasalahan di atas menjadi menarik untuk dicermati dan diteliti secara mendalam. Apakah ikhtilaf sebatas perbedaan dan perselisihan pendapat saja?, atau ada makna lain? Dalam penelitian ini, penulis ingin mengemukakan makna ikhtiliif, berkaitan denga hal-hal apa saja ikhtiliif itu, serta dilakukan oleh siapa saja, tentunya dari sudut pandang al-ThabarI yang tertuang dalam kitap Jiim'i alBaydn 'an Ta'wil Ay al-Qur'iin. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni (library research) yang di dasarkan pada tafsir Jiim'i al-Bayan 'an Tawil Ay al-Qur'iin Sebagai sumber data primer, dan buku-buku lain yang terkait sebagai sumber data sekunder. Metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif, analisis dan interpretasi, yaitu mengambarkan makna-makna ikhtiliif yang diungkapkan oleh al-ThabarI dalam tafsirnya, kemudian menganalisis serta menginterpretasikannya. Sedangkan metode dalam penulisan ini menggunakan metode munasabah, yaitu mencari keselarasan antara kata dengan kata, antara ayat dengan ayat ataupun antara surat dengan surat, sehingga akan menemukan adanya hubungan yang sangat erat dan sesuai. Dari penelitian ini ditemukan jawaban, bahwa makna tkhttliif menurut penafsiran al-ThabarI tidak hanya sebatas perbedaan dan perselisihan pendapat saja, akan tetapi ikhtilaflebih luas dan lebih umum, baik yang berkaitan dengan hal keadaan atau pun perkataan. Secara garis besar menurut penafsiran al-Thabari, di samping ikhtiliif bermakna berselisih, yang merupakan ungkapan rasa keras kepala orang-orang non-Islam (Yahudi, Nasrani, Bani Israil dan Majusi) terhadap kebenaran yang telah jelas dari sisi Allah SWT. Di antara hal-hal yang mereka perselisihkan diantarnta: akan kebenaran Nabi Isa as, Nabi Musa as dan Nabi Muhammad SAW terutama tentang kitab yang diwahyukan-Nya, penghormatan terhadap hari sabtu, agama dan kebangkitan manusia. Di samping itu juga ikhtilaf bermakna pergantian atau pertukaran; seperti pergantian atau pertukaran siang dan malam. Ikhtiliif bermakna bermacam-macam atau beraneka ragam; seperti bermacam-macam makanan, minuman, bentuk dan warna. Juga ikhtilafbermakna berlainan; seperti berlainan bahasa dan wama kulit. Menggali secara lebih mendalam penafsiran al- ThabarI, akan tampak betapa ia seorang mufassir yang mampu menunjukkan konstruk pemahaman yang credible, dan pada gilirannya untuk memberikan inspirasi bagi khazanah penafsiran generasi berikut nya. date: 2003-08-04 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9657/2/BAB%20I.%20V.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9657/1/BAB%20II.%20III.%20IV.pdf identifier: RUSLI, NIM. 98532589 (2003) PENAFSIRAN IKHTILAF MENURUT TAFSIR AL-THABARI (Studi kitab Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ay al-Qur'an). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.