@phdthesis{digilib9688, month = {February}, title = {AGAMA MENURUT PANDANGAN IBN'ARABI (Studi atas konsep Kesatuan Agama-Agama)}, school = {PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 96522239 AHMAD MUFLIH}, year = {2003}, keywords = {pandangan agama, fatwa}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9688/}, abstract = {Kajian atau pembahasan ini berawal dari sebuah ketertarikan penulis akan konsep para sufi, yaitu tentang pandangan mereka terhadap agama-agama, di mana konsep itu lebih dikenal di kalangan sarjana dengan sebutan Kesatuan Agama-Agama (Wahdah al-Adyan). Menurut pendapat para sarjana konsep 1ni pada awalnya dicetuskan 0100 al-Halla] namun kemudian fiiefiyebar di kalangan sufi-sufi lain tennasuk di sini Ibn 'Arabi, yaitu dengan konsepnya "Agama Universal". Konsep ini memandang bahwa semua agama adalah sama dan satu, yakni berakar dan berasal dari sumber yang sarna dan bertujuan pada Yang Sam (Tuhan). Adapun tumbuh dan berkembangnya pemikiran tersebut di atas, Ibn {\texttt{\char126}}Arabi; dan para sufi lainnya, melandaskan pemikirannya dari hasil perenungan dart pemahaman mereka mengenai Wujud (Wahdah m-Wujtu\}) yang memandang bahwa tiada wujud-wujud lam selain wujud Yang Sam, Absolut dan Mutlak (Tuhan), wujud-wujud lain hanyalah manifestasi atau cennin (tajalli) dari Wujud Yang Mutlak. Dari pemahaman mereka tentang wujud, maka berlanjut pada konsep yang lain yaitu tentang Manusia Sempuma, al-fnsan al-Kamil. Konsep ini berpandangan bahwa banya Manusia Sempuma-Iab cennin yang sempuma, karena ia memantulkan semua nama dan sifat Tuhan, sedangkan makhluk? makhluk yang lain memantulkan banya sebagian nama dan sifat itu. Manusia" Sempuma dalam istiJah laiJ1disebtit juga Nur Muhammad, Hakikat Muhammad, daft liliiifiya (lihat bah III subbab ttg Manusia sempuma), yang dipahami sebagai asal dati segala sesuatu, Alam semesta diciptakan adalab berswnber dari Nur Muhammad, alam dan segala sesuatu diciptakan adalah karena dia. Dari kedua konsep di alas maka sampailah pada pandangan tentang Kesatnan Agama-Agama (Wahdah a/-Adyan) yang berpandangan bahwa semua agama adalah sarna, yaitu berasal dan bertujuan pada Yang Satu, Tuhan. Bahasan inilab yang menjadi kajian pokok dalam skripsi ini. Ibn ?Arabi dalam membicarakan atau menjelaskan tefitattg konsep-kOrtSepnya adalah hasiI dati penafsfranfiya terttadap Qur{\texttt{\char126}}an dan Hadits (tibat bab 111Subbab B dan bah IV subbab B). sena pengaruh.laifi di luar Islam, seperti Filsafat Yunani, Persia, dan lain-lain(Bah IV subbab C). Dati pemikiran dan pandangan para sufi ?tersebut (termasuk Ibn 'Arabi) dapat menambah pemahaman keberagamaan seseorang untuk bersikap inklusif terbuka dengan agama-agama lain. Tidak saling curiga dan menyalahkan, serta rnau berdialog dalam rangka menumbubkan kesadaran dan pemabaman beragama serta dalam proses memantapkan keimanan terhadap agama masing-masing. Kenyataan babwa banyak seseorang atau para pemeluk agama yang masih menganggap agamanya yang paling benar dan menyatahken agama lain, bersikap sentimen keagamaan yang berlebihan tanpa mellher=-secara esoterik-esisi kebenaran yang universal dari agama lain. Hal inilah yang kemudian kerap menjadi pemicu konfiik antar agama, yang dewasa ini sering tetjadi, itu karena tidak adanya pemahaman dan kesadaran dalam beragama di setiap pemeluk agama,} }