%A NIM. 98532576 MUHAMMAD RAIS RAMLI %T HADIS-HADIS TENTANG AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA'AH MENURUT SALAFIYAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AL-IKHWAN AL-MUSLIMUN %X Nabi Muhammad s.a.w. telah memberikan peringatan jauh sebelumnya bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan yang binasa dan hanya satu golongan yang selamat (al-firqah al-najihah). Rasulullah s.a.w. tidak menjelaskan secara rinei tentang golongan yang selamat tersebut. Akan tetapi, beliau mengabarkan bahwa yang selamat adalah al-jama 'ah-yang kemudian lazim disebut ahl-al-sunnah wa al-jama 'ak-dan ana alaihi wa ashabi (yang kemudian dianggap sebagai al-salaf al-salih yaitu Nabi s.a.w., para sahabat, dan para tabi'in). Adapun orang-orang yang mengikuti para al-salaf al-salih, maka ia dianggap sebagai Salafiyah. Kaum Salafiyah inilah yang dianggap sebagai ahl- al-sunnah wa al­ jama 'ah yang merupakan golongan yang selamat. Klaim Salafiyah sebagai ahl- al-sunnah wa al-jama 'ah berimplikasi terhadap golongan yang lain. Golongan yang bukan Salafiyah dianggap sebagai ahl al-bid'ah wa al-dalalah. Al-lkhwan al-Muslimun merupakan salah satu golongan atau kelornpok, di samping beberapa golongan lain, yang dianggap bukan Salafiyah yang berarti juga bukan ahl- al-sunnab wa al-jama 'ah. Hal ini berarti ia tennasuk golongan yang binasa atau celaka. PadahaJ, Al-Ikhwan al-Mu ..sltmun juga mengklaim golongannya sebagai golongan yang berada di atas jalan para al-salaf al-salih (ahl-al­ sunnah wa al-jama 'ah), tetapi.kaum Salafiyah tj~.a.k.menerima..keloJripokAl.,Jkhwan al-Muslimun sebagai kelompok yang berada di atas jaJan al-salof al-saiin (ahl-ai­ sunnah wa al-jama 'ah). Kaum Salafiyah mengemukakan beberapa bukti tuduhan bahwa Al-lkhwan al-Muslimun telah keluar dari manbaj Salafiyah atau ahl- al-sunnah wa al-jama 'ah. Akan tetapi, sebagian bukti-bukti tersebut telah "dibantah" oleh pengikut Al-Ikhwan al-Muslimun. Hal ini membuktikan bahwa adanya tuduhan, bahwa Al-lkhwan al-Muslimun bukan termasuk golongan ahl- al-sunnab wa al­ jama 'ah, karena adanya perbedaan dalam melihat dan menyikapi ajaran Islam (dalam menginterpretasikan al-Quran dan Hadis Nabi s.a.w.). Untuk itulah, penulis kemudian menyarankan agar ada dialog antara kedua belah pihak agar masing­ masing pihak dapat saJingmemahami latar belakang pemikiran masing-masing. %D 2004 %K AL-SUNNAH WA AL-JAMA'AH,SALAFIYAH ,AL-IKHWAN AL-MUSLIMUN %I PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib9762