@article{digilib9815, volume = {Vol 50}, number = {No 2}, month = {April}, author = {FRANK DHONT}, title = {THE HISTORICAL FIGURE OF OMAR AL-MUKHTAR AND ISLAMIC MARTYRDOM IN INDONESIA}, publisher = {UIN Sunan Kalijaga}, journal = {Al Jamiah}, year = {2012}, keywords = {Islamic martyr, national heroes, Omar al-Mukhtar}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9815/}, abstract = {The story of Omar al-Mukhtar resisting Italian colonisation of Libya had great potential as a rallying point for anti-colonial sentiment in the Indies stirred up by Islamic politicians under a Pan-Islamic banner. The Dutch colonial government was quite aware of the issue?s sensitivity. It forbade newspapers and Islamic leaders from even mentioning the story of Omar al-Mukhtar with the result that the proposed boycotts against Italy could not become widespread. al-Mukhtar becoming a rallying point for those politically active in the struggle against colonialism. Those that would become Indonesian National Heroes After Indonesian independence it was national, local identity which dominated over that of Islamic martyrdom. [Kisah perjuangan Omar al-Mukhtar dalam melawan kolonialisasi Italia menjadi kisah yang menginspirasi gerakan anti-kolonialisme di HindiaBelanda yang dimotori oleh kalangan politisi muslim melalui semboyan Pan-Islamisme. Pemerintah kolonial Belanda merespon dengan hati-hati isu sensitif ini dengan melarang koran dan pemimpin Muslim menceritakan kisah perjuangan Omar al-Mukhtar. Namun, pelarangan ini tidak cukup berhasil. Omar al-Mukhtar menjadi inspirator gerakan anti-kolonialisme. Mereka yang disebut sebagai pahlawan nasional dengan latar belakang muslim sebenarnya tokoh-tokoh yang dihadirkan dengan nuansa nasional/sekuler. Setelah Indonesia merdeka, identitas lokal-nasional itulah yang kemudian lebih dominan ketimbang identitas keislaman.]} }