KONTRIBUSI KONSEP DIYAT DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN)

MUHAMMAD LUTHFI MUSTHAFA, NIM. 06370015 (2012) KONTRIBUSI KONSEP DIYAT DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (939kB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (362kB)

Abstract

Hukum merupakan aturan-aturan yang sengaja dibuat umtuk mengatur kehidupan masyarakat dan bersifat memaksa, artinya bahwa setiap warga negara harus mau mematuhi setiap aturan-aturan yang ada. Dengan begitu setiap perbuatan yang melanggar aturan-aturan tersebut sebagai konsekuensinya akan mendapat balasan atau hukuman sebagai reaksi dari keinginan masyarakat terhadap pelaku tindak pidana. Bentuk sanksi terhadap pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan korban meninggal dunia diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berupa pidana penjara dan denda merupakan pertanggungjawaban pelaku terhadap negara sebagai penegak hukum. Sementara yang sebenarnya dirugikan dari kasus itu adalah pihak korban (ahli waris), namun dalam aturan tersebut tidak terdapat perlindungan yang nyata terhadap hak dan kepentingan pihak korban. Seiring dengan perkembangan teori pemidanaan yang semakin menuju pada pemulihan hak dan kepentingan korban, maka seharusnya pembenahan-pembenahan dalam aturan hukum yang berlaku. Salah satu dari langkah pembenahan hukum diatas adalah dengan memberlakukan sanksi pidana yang lebih mengena pada kepentingan pihak korban. Dalam pandangan Islam, kecelakaan hingga menyebabkan kematian termasuk dalam pembunuhan karena tersalah dengan sanksi pembayaran diyat. Diyat sendiri jika dilihat dari teori yang berkembang ternyata lebih menaruh perhatian yang besar terhadap hak dan kepentingan pihak korban kecelakaan. Berangkat dari paradigma di atas maka penelitian ini mengkaji bagaiman kontribusi sanksi pidana diyat dalam menangani kasus kecelakaan dengan menganalisa UU No. 22 Tahun 2009. Untuk menemukan kontribusi sanksi pidana diyat tersebut, digunakan teori pemidanaan dan hikmah sanksi pidana diyat. Penelitian pustaka ini mencoba untuk mengkaji sejumlah data baik yang bersumber dari UU No. 22 Tahun 2009, KUHP, dan Aturan hukum positif lainnya telah menemukan beberapa kekurangan dari aturan hukum tentang perhatian terhadap pihak korban (Ahli waris korban) dalam kasus kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan kematian. Dengan menganalisa kemungkinan dimasukkannya nilai-nilai dan makna yang terkadung dalam sanksi pidana diyat kedalam hukum positif Indonesia yaitu berupa keharusan bagi pelaku pidana untuk memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi ahli waris korban. Bentuk dari jaminan kehidupan tersebut dapat berupa pembayaran tunai kepada ahli waris atau pun dapat berupa pemberian biaya kehidupan sehari-hari dan atau biaya pendidikan ahli waris korban. Dengan menerapkan sanksi diatas ke dalam hukum positif Indonesia diharapkan akan tercipta keadilan yang merata bagi semua pihak, terutama bagi pihak korban yang selama ini hak dan kepentingannya dalam penanganan kasus kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan kematian masih diabaikan. Sehingga nantinya dapat menjadi kontribusi yang nyata dalam sumbangsih pembaharuan hukum pidana Indonesia yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kemanusiaan sesuai dengan perkembangan teori hukum baik dalam hukum positif maupun hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: diyat, kasus kecelakaan lalu lintas
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 07 Mar 2014 11:16
Last Modified: 26 Apr 2016 13:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10008

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum