TOLERANSI BERAGAMA ANTARA PENYEDIA DAN PENGGUNA JASA KOS-KOSAN BEDA AGAMA DI DUSUN PAPRINGAN DESA CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

FATHURRAHMAN - NIM. 02540856, (2008) TOLERANSI BERAGAMA ANTARA PENYEDIA DAN PENGGUNA JASA KOS-KOSAN BEDA AGAMA DI DUSUN PAPRINGAN DESA CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Agama adalah sebuah ekspresi simbolik tentang yang suci, setiap doktrin agama memaksa bagi penganutnya agar agama tersebut disebarluaskan sehingga agama tersebut mendunia, dan begitu juga setiap penganut suatu agama mempunyai ikatan emosional yang tingggi dengan orang yang sekeyakinan dengannya dengan begitu agama sering sekali dijadikan sebagai alat pemicu untuk terjadinya konflik. Namu berbeda jauh dengan apa yang terjadi dalam praktek bisnis kos-kosan di Dusun Papringan dimana banyak sekali dijumpai para penyedia jasa kos yang beda agama dengan pengguna jasa kosnya, meski demikian mereka bisa hidup berdampingan (tanpa konflik). Dari latar belakang tersebut di atas, penulis merumuskan masalah tentang bagaimana interaksi sosial antara pengguna jasa dengan para penyedia jasa kos yang beda agama dan bagaimana model (bentuk) toleransi yang dibangun oleh penyedia dengan pengguna jasa kos beda agama. Dan dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode, observasi, Wawancara, dan metode dokumentasi dengan pendekatan emik yaitu upaya memahami fenomena sosial dengan pemahaman dunia pelakunya sendiri. Adapun teori yang penulis gunakan adalah Fungsionalisme struktural yang dikonstruksikan oleh Robert K. Merton, yang mengasumsikan bahawa manusia diperlukan sebagai abstrak yang menduduki status dan peran yang membentuk lembaga-lembaga atau struktur sosial dan secara implisit manusia sebagai pelaku yang memainkan ketentuan-ketentuan yang telah dirancang sebelumnya, sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan masyarat. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuk (terwujudnya) toleransi beragama yang ada di Dusun Papringan karena adanya nilai budaya setempat yakni ewuh pekewuh yang diwarisi kepada setiap individu secara turun temurun, dan ini juga yang di adopsi oleh para pendatang (pengguna jasa kos). Dengan nilai budaya ini maka melahirkan kebebasan bagi setiap individu untuk memeluk agama menurut keyakinannya masing-masing, untuk itu masalah-masalah yang bersipat ketuhana (suci) merupaka hak mutlak bagi setiap individu akan tetapi masalah-masalah yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan merupakan tanggung jawab bersama br br

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Drs. Rahmat Fajri, M. Ag. ; Pembimbing II : Masroer, S.Sos, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Toleransi Beragama, Kos-kosan, Beda Agama
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1004

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum