KONSEP TRIKAYA DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA (Studi Tentang Ketuhanan)

ACHMAD MUZAKI, NIM. 06520009 (2013) KONSEP TRIKAYA DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA (Studi Tentang Ketuhanan). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP TRIKAYA DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA (Studi Tentang Ketuhanan))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KONSEP TRIKAYA DALAM AGAMA BUDDHA MAHAYANA (Studi Tentang Ketuhanan))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (497kB)

Abstract

Keyakinan terhadap Tuhan merupakan masalah yang penting dalam agama. Karena tujuan pokok dari manusia beragama menurut ajarannya adalah mencari perhubungan dengan Tuhan atau apa yang dianggap sebagai Tuhan. Akan tetapi kupasan kepercayaan kepada Tuhan dalam agama Buddha jarang sekali dikemukakan. Agama Buddha awal (Theravada) hanya mengembangkan ajaranajaran tentang tata kesopanan, tingkah laku, serta filsafat hidup untuk mencapai ketenangan (Nirvana). Baru pada masa perkembangan selanjutnya kita dapati ajaran agama Buddha tentang Tuhan, terutama dalam agama Buddha Mahayana. Agama Buddha Mahayana membuat suatu perubahan mendasar tentang beberapa ajaran Buddha. Perubahan ini terdapat antara lain dalam pandangan mereka mengenai Buddha, para Bodhisattva dan Dewa-dewa lain. Hal ini dapat dilihat dalam doktrin Trikaya/3 tubuh Buddha yaitu Dharmakaya,Shambogakaya dan Nirmanakaya. Berbeda dengan ajaran Buddha awal (Theravada), bahwa ajaran Mahayana memandang Buddha sebagai dewa yang bersemayam di Lokatarra, atau datang dari surga Tushta. Itu berarti di samping Buddha dunia ada Buddha Akhirat. Buddha dunia hanya bayangan Buddha Akhirat. Jadi, Buddha Gautama dan Buddha-buddha lainnya berasal dari sumber azali yaitu Adi Buddha. Dengan kata lain, Mahayana telah menggariskan suatu ajaran tentang Ketuhanan. Maka yang menjadi persoalan dalam penelitian ini ialah seperti apa wujud ketuhanan yang diberikan agama Buddha Mahayana dalam Konsep Trika serta apa makna konsep Trikaya sebagai pedoman untuk memahami Yang Absolut/Tuhan dalam agama Buddha Mahayana. Dalam penelitian tentang ketuhanan dalam agama Buddha Mahayana dalam skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan theologi filosofi; pendekatan teologis erat kaitannya dengan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Tuhan yang belum dinalar manusia. Sedangkan Pendekatan filosofis Filsafat berupaya menjelaskan inti, hakikat atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di balik obyek dari ajaran pokok yang asli dari Tuhan. Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas, dan inti yang terdapat di balik yang bersifat lahiriyah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dalam Buddha Mahayana Tuhan dijelaskan transenden. Buddha dianggap sebagai Dewa yang sifat ke-Esaan Tuhan yang transenden. Buddha dipandang sebagai yang mutlak, asal usul dari semua wujud, itulah Tuhan. Ia tidak dipandang lagi sebagai manusia, derajatnya berada di atas Dewa. Dia menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari gangguan maya. Buddha menurut golongan ini, memilki tiga badan atau tubuh (Trikaya) yaitu Dharmakaya, Shambogakaya dan Nirmanakaya. Di dalam Mahayana, Dharmakaya dianggap sebagai yang Mutlak (Tuhan yang aktif)

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Singgih Basuki, MA
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 06 Mar 2014 08:03
Last Modified: 06 Aug 2018 10:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10329

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum